Notification

×

Iklan

Wali Kota Filipina Ditangkap Terkait Pembunuhan Wakil Wali Kota

Kamis, 22 Mei 2025 | 11:33 WIB Last Updated 2025-05-22T04:33:00Z

Reynalbert Insular, wali kota South Upi (kanan) ditangkap bersama istrinya.


Jakarta, Rakyatterkini.com – Seorang wali kota di Filipina ditangkap atas dugaan keterlibatan dalam pembunuhan wakil wali kota yang terjadi pada Agustus 2024. Istri sang wali kota juga ikut diamankan karena diduga turut membantu sang suami dalam aksi tersebut.

Reynalbert Insular, Wali Kota South Upi di Provinsi Maguindanao del Sur, ditangkap bersama istrinya pada Selasa (20/5/2025) di Barangay Making, Parang.

Penangkapan tersebut dilakukan berdasarkan surat perintah yang dikeluarkan oleh Pengadilan Negeri Kota Cotabato pada 12 Mei 2025 terkait kasus pembunuhan.

“Pada November 2024, Gugus Tugas Investigasi Khusus (SITG) mengajukan tuntutan pidana terhadap 12 orang, termasuk wali kota dan istrinya, atas dugaan keterlibatan mereka sebagai otak di balik perencanaan dan pelaksanaan serangan tersebut,” demikian pernyataan resmi dari Criminal Investigation and Detection Group (CIDG) sebagaimana dikutip dari *Philippines Daily Inquirer*, Kamis (22/5/2025).

Korban dalam serangan itu adalah Wakil Wali Kota South Upi, Roldan Benito, yang tewas bersama ajudannya, Weng Marcos, dalam insiden penembakan di Barangay Pandan pada 2 Agustus 2024.

Serangan brutal itu juga melukai istri Benito, Analyn, yang dikenal sebagai tokoh masyarakat, serta anak mereka yang masih berusia 11 tahun.

Sistem pemilu di Filipina memungkinkan pemilihan presiden dan kepala daerah secara terpisah dari wakilnya, sehingga tidak jarang mereka berasal dari partai atau kelompok politik yang berbeda. Situasi ini kerap memicu konflik internal dalam pemerintahan.

Contoh ketegangan semacam ini juga terlihat pada kepemimpinan nasional antara Presiden Ferdinand Marcos Jr dan Wakil Presiden Sara Duterte. Perselisihan antara dua tokoh dari dinasti politik berbeda itu mencapai puncaknya ketika Sara mengeluarkan ancaman terbuka untuk membunuh Marcos. Tak lama setelah pernyataan kontroversial itu, Sara dicopot dari jabatannya melalui proses pemakzulan di parlemen.(da*)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update