Notification

×

Iklan

Sekolah Rakyat Berbasis Asrama Siap Diluncurkan Juli 2025

Jumat, 30 Mei 2025 | 16:16 WIB Last Updated 2025-05-30T09:16:00Z

Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono.


Jakarta, Rakyatterkini.com – Kementerian Sosial (Kemensos) menargetkan sebanyak 100.000 anak dari keluarga prasejahtera dan miskin ekstrem di seluruh penjuru Indonesia akan mulai mengenyam pendidikan di Sekolah Rakyat pada tahun ajaran baru yang dimulai Juli 2025.

Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo Priyono, menyampaikan bahwa pendirian Sekolah Rakyat merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, untuk membangun 100 sekolah berbasis asrama (boarding school) yang diperuntukkan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.

“Seluruh prosesnya saat ini sedang dalam tahap persiapan. Harapannya, pada Juli nanti, saat tahun ajaran baru dimulai, 100 Sekolah Rakyat sudah siap menerima siswa,” ujar Agus usai menghadiri kegiatan bakti sosial berupa operasi katarak dan peluncuran KTP digital di Kabupaten Subang, Jawa Barat, Kamis (29/5).

Agus menjelaskan, setiap Sekolah Rakyat dirancang untuk menampung sekitar 1.000 siswa dari tingkat SD, SMP hingga SMA/SMK. Dengan begitu, tahap awal program ini akan menjangkau total 100.000 anak dari keluarga miskin dan sangat miskin di berbagai daerah.

“Seluruh kebutuhan para siswa akan ditanggung oleh negara, mulai dari seragam, perlengkapan sekolah, makanan, hingga akomodasi. Sekolah ini akan dilengkapi dengan fasilitas unggulan seperti tempat ibadah, laboratorium, ruang olahraga, dan fasilitas pendukung lainnya,” jelasnya.

Dalam pelaksanaannya, Kemensos akan bersinergi dengan pemerintah desa dan Dinas Sosial setempat untuk melakukan proses seleksi secara ketat guna memastikan program ini tepat sasaran.

Agus menambahkan, selain pendidikan akademik, siswa di Sekolah Rakyat juga akan dibekali dengan pendidikan karakter, nilai-nilai kebangsaan, keagamaan, serta pelatihan keterampilan yang relevan dengan dunia kerja.

“Dengan hadirnya Sekolah Rakyat, anak-anak dari keluarga miskin tidak hanya memperoleh akses pendidikan, tapi juga pembinaan karakter dan keahlian. Ini menjadi langkah strategis untuk memutus rantai kemiskinan secara berkelanjutan,” pungkasnya.(da*)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update