![]() | |
Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahia dibanjiri jenazah korban kebiadaban Israel, bahkan sampai ke halaman |
Gaza, Rakyatterkini.com - Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahia, Gaza Utara, menjadi pusat utama penanganan korban akibat serangan brutal pasukan Israel. Intensitas serangan Zionis semakin meningkat, menyebabkan lebih dari 100 oang meninggal setiap hari di seluruh wilayah Gaza.
Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), organisasi kemanusiaan yang mengelola Rumah Sakit Indonesia di Gaza, mengungkapkan melalui akun media sosial X pada Sabtu (17/5/2025) bahwa fasilitas medis mereka kini mengalami lonjakan pasien yang sangat besar di tengah serangan militer Israel yang terus berlangsung selama beberapa hari terakhir.
Kekerasan yang semakin parah sejak awal minggu telah membuat ratusan korban meninggal dan terluka membanjiri Rumah Sakit Indonesia.
"Begitulah keadaan Rumah Sakit Indonesia selama empat hari terakhir ini. Pertumpahan darah tidak kunjung berhenti akibat serangan Israel di wilayah sekitar rumah sakit, sehingga banyak pasien yang datang ke sini. Dalam satu hari saja, sedikitnya 50 orang meninggal dan lebih dari 40 lainnya terluka," ungkap Abed Al Karim, relawan MER-C, dalam sebuah video yang direkam Jumat (16/5/2025).
Ruang gawat darurat rumah sakit kini sangat padat dan sesak. Situasi semakin genting karena tembakan artileri yang terus-menerus dari pasukan Israel mengenai area tepat di depan pintu masuk timur rumah sakit.
Serangan tersebut menimbulkan kepanikan di kalangan warga, terutama para pelayat yang sedang berkumpul.
Kamar mayat juga mengalami tekanan berat dalam menampung jenazah. Kedatangan jenazah yang terus berlangsung membuat para petugas harus bekerja tanpa henti.
Kondisi makin memburuk hingga beberapa warga sekitar dan staf MER-C terpaksa mengungsi ke lokasi yang lebih aman.
Rumah Sakit Indonesia kini menjadi satu-satunya harapan bagi para korban di Gaza Utara di tengah meningkatnya agresi dan kekerasan.
Sementara itu, satu rumah sakit lain yang terbesar di Gaza Utara, Al Syifa, sudah lama tidak berfungsi karena hancur akibat serangan pasukan Zionis.(da*)