Padang, Rakyatterkini.com – PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) terus mempercepat pembangunan tempat istirahat dan pelayanan (TIP) atau rest area di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) segmen Padang–Sicincin, Sumatera Barat. Hingga kini, progres fisik proyek telah mencapai 80,06 persen dan ditargetkan selesai pada Juni 2025.
Direktur Operasi III HKI, Aditya Novendra Jaya, mengungkapkan di Padang pada Selasa (27/5) bahwa pengerjaan fisik rest area tersebut sudah mencapai tahap 80,06 persen.
Rest area yang dibangun di STA 23+000 ini terdiri dari dua titik, yakni jalur A (arah Padang menuju Sicincin) dan jalur B (dari Sicincin ke Padang). Kedua lokasi ini merupakan tipe rest area A yang menyediakan berbagai fasilitas lengkap, seperti masjid, toilet umum, klinik kesehatan, bengkel kendaraan, SPBU, kantor pengelola, instalasi pengolahan limbah, serta area kuliner yang mampu menampung 16 tenant UMKM dan satu minimarket.
Aditya menambahkan, pembangunan rest area ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat beristirahat bagi pengguna jalan tol, tetapi juga bertujuan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat lokal, terutama para pelaku UMKM di Kota Padang dan Kabupaten Padang Pariaman.
"Selain menjadi fasilitas strategis bagi pengguna jalan tol, rest area ini juga berperan sebagai sarana untuk memperkenalkan kekayaan budaya dan kuliner khas Sumatera Barat kepada pengunjung yang singgah," ujarnya.
Dari segi kapasitas, rest area di jalur A dapat menampung hingga 211 kendaraan golongan I dan 55 kendaraan golongan II hingga V. Sedangkan jalur B memiliki kapasitas parkir untuk 210 kendaraan golongan I dan 59 kendaraan golongan II sampai V.
Dalam proses konstruksi, HKI memanfaatkan teknologi canggih seperti Building Information Modeling (BIM), yang memungkinkan perancangan dan pengelolaan representasi digital dari bangunan secara komprehensif, mencakup fungsi hingga karakteristik fisiknya.
Tidak hanya mengedepankan fungsi, desain arsitektur rest area ini juga mengusung konsep neo vernacular yang menggabungkan estetika modern dengan kearifan budaya lokal Minangkabau. Fasad bangunan menonjolkan unsur-unsur rumah adat Minang, lengkap dengan ornamen khas seperti mahkota, dada kelelawar, sirip ikan, serta ukiran tradisional yang dikerjakan langsung oleh para perajin setempat.
“HKI berkomitmen tidak hanya membangun infrastruktur yang berkualitas, tetapi juga melestarikan dan mengangkat nilai-nilai budaya yang ada,” tutup Aditya.(da*)