 |
| Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) (kanan) saat memberikan pernyataan pers |
Jakarta, Rakyatterkini.com– Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, secara resmi menyetujui konsorsium Huayou sebagai pengganti LG Energy Solution dalam proyek strategis nasional pengembangan baterai kendaraan listrik senilai 9,8 miliar dolar AS atau sekitar Rp155 triliun.
Keputusan tersebut disampaikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, usai menghadiri rapat terbatas di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (23/5).
“Presiden telah memberikan persetujuan. Saat ini, konsorsium Huayou telah ditetapkan dan siap untuk memulai tahap groundbreaking,” ungkap Bahlil.
Dalam proyek ini, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tetap memegang mayoritas saham sebesar 51 persen pada sektor hulu. Sementara di sektor hilir, yang dijalankan melalui skema joint venture, pemerintah saat ini memegang sekitar 30 persen saham. Namun, upaya sedang dilakukan untuk meningkatkan kepemilikan tersebut menjadi antara 40 hingga 50 persen, dengan dukungan dari Badan Pengelola Investasi Danantara.
Bahlil juga menanggapi isu yang beredar terkait mundurnya LG dari proyek tersebut.
“LG sebenarnya tidak mundur. Saya sebagai Ketua Satgas yang memutuskan pembatalan karena proses yang terlalu panjang. Kemudian kami, bersama Pak Rosan dan Pak Erick Thohir, mencari pengganti dan akhirnya memilih Huayou,” jelasnya.
Proyek pengembangan baterai kendaraan listrik ini ditargetkan menghasilkan kapasitas sebesar 30 GWh. LG Energy Solution telah menyelesaikan pembangunan tahap awal dengan kapasitas 10 GWh, sementara sisa kapasitas 20 GWh akan diteruskan oleh Huayou.
Sejauh ini, total investasi yang telah terealisasi mencapai 1,2 miliar dolar AS atau sekitar Rp20,2 triliun. Dari sisa investasi, Huayou akan mengambil bagian terbesar yakni sebesar 8,6 miliar dolar AS atau sekitar Rp145,2 triliun.(da*)
