Padang Pariaman, Rakyatterkini.com - Upaya Bupati Padang Pariaman dalam mengusulkan proyek-proyek pembangunan pascabencana mulai menunjukkan hasil konkret. Kamis (8/5), Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letnan Jenderal TNI Dr. Suharyanto, S.Sos., M.M., melakukan kunjungan kerja ke Sumatera Barat dan secara langsung meninjau sejumlah infrastruktur terdampak bencana di wilayah Padang Pariaman.
Dalam kunjungan tersebut, Kepala BNPB menyampaikan respons positif terhadap berbagai usulan dari Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman. Ia mendorong pemerintah daerah untuk segera mengajukan proposal hibah anggaran rekonstruksi sebagai bagian dari mekanisme dukungan pemerintah pusat terhadap daerah yang terdampak bencana.
“Ini merupakan bentuk komitmen nyata pemerintah pusat, mengingat keterbatasan kemampuan anggaran di tingkat daerah,” ungkap Suharyanto.
Salah satu titik yang dikunjungi adalah jalan dan jembatan Sikuliek di ruas Ujung Gunung–Salisikan, Kecamatan Batang Anai. Infrastruktur ini mengalami kerusakan berat akibat bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor dalam beberapa tahun terakhir. Kondisinya yang rusak selama lebih dari empat tahun telah membatasi akses masyarakat, karena hanya bisa dilewati oleh kendaraan roda dua dan pejalan kaki.
Berdasarkan hasil peninjauan, jembatan Sikuliek dinilai memenuhi kriteria untuk diajukan dalam skema hibah rekonstruksi. Kepala BNPB menargetkan agar dokumen pengajuan dari pemerintah daerah dapat diterima paling lambat akhir Mei 2025. Apabila berjalan sesuai rencana seperti tahun-tahun sebelumnya, anggaran akan cair di akhir tahun ini, dan pembangunan fisik bisa dimulai awal 2026.
Selain itu, Kepala BNPB juga mengunjungi Jembatan Sikabu di Kecamatan Lubuk Alung, yang sebelumnya dibangun melalui pendanaan BNPB pada 2020 dengan nilai mencapai Rp26 miliar. Namun, jembatan tersebut kembali mengalami kerusakan akibat bencana pada 6–8 Mei 2023, dan kini sebagian strukturnya tidak dapat digunakan.
“Kami akan mempertimbangkan opsi pembiayaan, apakah melalui BNPB kembali atau melalui pendanaan Kementerian PUPR. Proses ini masih dalam tahap pembahasan lebih lanjut,” ujar Suharyanto.
BNPB menegaskan komitmennya dalam mendukung pemulihan infrastruktur di daerah terdampak bencana. Diharapkan, dengan percepatan rekonstruksi, aktivitas masyarakat dapat kembali normal dan perputaran ekonomi lokal tetap terjaga.
Kunjungan kerja ini juga dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, termasuk pejabat eselon I dan II BNPB, Sestama BNPB, Tenaga Ahli Kepala BNPB, Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Sumatera Barat, Bupati Padang Pariaman, unsur Forkopimda, serta jajaran Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman.
Data Dampak Kerusakan Infrastruktur:
* Jalan dan Jembatan Sikuliek (Kecamatan Batang Anai):
* Jenis Bencana: Cuaca ekstrem, banjir, tanah longsor (7–8 Maret 2024)
* Estimasi Kerusakan: Rp11,375 miliar
* Kerugian Ekonomi: Rp20,41 miliar (dan terus bertambah)
* Jembatan Sikabu (Kecamatan Lubuk Alung):
* Jenis Bencana: Cuaca ekstrem, banjir, tanah longsor (6–8 Mei 2023)
* Estimasi Kerusakan: Rp11 miliar
* Kerugian Ekonomi: Rp16,88 miliar (dan terus bertambah)
Kerusakan tersebut menyebabkan gangguan signifikan terhadap aktivitas masyarakat, terutama meningkatnya waktu tempuh, biaya logistik, serta terbatasnya akses transportasi di wilayah terdampak.(suger)