Notification

×

Iklan

Kemenkes Imbau Jemaah Haji Waspadai ISPA

Selasa, 20 Mei 2025 | 20:00 WIB Last Updated 2025-05-20T13:56:22Z

Kepala Bidang Kesehatan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Mohammad Imran.


Jakarta, Rakyatterkini.com – Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengimbau seluruh jemaah haji agar meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), yang menjadi keluhan paling dominan selama pelaksanaan ibadah haji tahun ini.

Hingga Senin, 19 Mei 2029, Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di wilayah Makkah dan Madinah melaporkan sebanyak 7.957 kasus ISPA yang dialami oleh para jemaah.

Kepala Bidang Kesehatan Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di Arab Saudi, Mohammad Imran, menjelaskan bahwa lonjakan kasus ISPA terjadi karena tingginya kepadatan jamaah di sejumlah area seperti Thawaf, Sa’i, dan terminal bus.

“Suhu ekstrem yang saat ini mencapai 42 hingga 46 derajat Celsius di Makkah Al Mukarromah turut menjadi faktor utama yang memperbesar risiko penularan ISPA,” ujar Imran dalam konferensi pers di Media Center Haji (MCH) Daerah Kerja Makkah, Senin (19/5/2025).

Imran juga menyampaikan bahwa sampai saat ini, sebanyak 115.727 jemaah haji asal Indonesia telah tiba di Makkah, dengan sekitar 80 persen dari mereka termasuk kelompok berisiko tinggi (risti), seperti lansia dan individu dengan penyakit penyerta.

Ia menambahkan bahwa apabila ISPA tidak ditangani dengan baik, kondisi ini berpotensi berkembang menjadi pneumonia—penyakit yang menjadi salah satu penyebab utama rawat inap jemaah di rumah sakit Arab Saudi.

Pneumonia sendiri dapat menimbulkan kematian secara langsung atau komplikasi serius seperti sepsis, yaitu reaksi ekstrem tubuh terhadap infeksi yang dapat merusak fungsi organ vital seperti paru-paru dan ginjal.

Untuk mencegah risiko yang lebih parah, terutama bagi jemaah yang termasuk kelompok risti, disarankan untuk tidak memaksakan diri dalam melakukan aktivitas ibadah yang berat, contohnya umrah sunnah yang dilakukan berulang kali.

Selain itu, jemaah dianjurkan menghindari aktivitas di luar ruangan saat suhu terik antara pukul 10.00 hingga 16.00 waktu setempat.

Kemenkes juga mengingatkan pentingnya menjaga asupan cairan dengan rutin minum air putih atau air zamzam minimal 200 ml setiap jam, atau setidaknya 2 liter per hari.

Tidak kalah penting, penggunaan masker saat beraktivitas di luar hotel maupun di tempat keramaian sangat dianjurkan, khususnya bagi jemaah yang menunjukkan gejala flu, batuk, atau pilek. Masker terbukti efektif dalam menyaring partikel debu dan virus penyebab infeksi pernapasan.

“Jika mengalami keluhan atau masalah kesehatan, segera hubungi petugas kesehatan di kloter masing-masing dan lakukan pemeriksaan di pos kesehatan yang telah disediakan,” pungkas Imran.(da*)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update