Notification

×

Iklan

Gunung Marapi Erupsi Dua Kali, Kolom Abu hingga 1.000 Meter

Sabtu, 17 Mei 2025 | 15:44 WIB Last Updated 2025-05-17T08:44:00Z

Ilustrasi


Jakarta, Rakyatterkini.com – Gunung Marapi yang terletak di Sumatera Barat mengalami dua kali erupsi dalam rentang waktu yang berdekatan pada hari Sabtu (17/5). Letusan pertama menghasilkan kolom abu setinggi sekitar 1.000 meter, sementara letusan kedua mencapai ketinggian 700 meter dari puncak gunung.

Ahmad Rifandi, Petugas Pengamat Gunung Api (PGA) di Bukittinggi, melaporkan bahwa letusan terjadi pada pukul 09.47 WIB dan 09.54 WIB. Abu vulkanik yang keluar terlihat tebal dan cenderung mengarah ke utara serta timur laut.

Pada erupsi pertama pukul 09.47 WIB, kolom abu terpantau mencapai 1.000 meter di atas puncak yang memiliki ketinggian 3.891 meter di atas permukaan laut. Erupsi kedua berlangsung sekitar tujuh menit kemudian dengan tinggi kolom abu sekitar 700 meter.

"Abu yang keluar berwarna kelabu dengan intensitas cukup tebal dan mengarah ke utara serta timur laut," jelas Ahmad Rifandi.

Data seismogram mencatat bahwa erupsi pertama memiliki amplitudo maksimum 30,4 mm dengan durasi sekitar 51 detik, sedangkan erupsi kedua tercatat dengan amplitudo 7,4 mm dan durasi 1 menit 15 detik. Hingga laporan ini dibuat, aktivitas erupsi masih terus berlangsung.

Kepulan asap vulkanik terlihat jelas dari beberapa wilayah seperti Kota Padang Panjang, Kabupaten Agam di bagian timur, dan Kota Bukittinggi. Warga di sekitar gunung mengaku mendengar suara ledakan cukup keras.

"Suaranya sangat keras, bahkan rumah kami terasa bergoyang. Kami langsung keluar dan dapat melihat letusan dengan asap pekat di puncak Gunung Marapi," ungkap Agam Widia (35), warga Kecamatan Ampek Angkek.

Saat ini, status Gunung Marapi berada pada level II atau waspada. Warga di sekitar diminta untuk tidak memasuki radius 3 kilometer dari pusat aktivitas kawah Verbeek dan menghindari kegiatan di wilayah tersebut.

Ahmad Rifandi juga mengimbau masyarakat yang tinggal di sekitar lembah dan sepanjang aliran sungai yang berasal dari puncak Marapi untuk tetap waspada terhadap kemungkinan bahaya lahar, terutama saat musim hujan.

Sejak erupsi utama pada Desember 2023, tercatat sudah 442 kali erupsi terjadi, termasuk 11 kali erupsi sepanjang Mei 2025, serta tercatat 6.499 embusan hingga saat ini.

Jika terjadi hujan abu, masyarakat diingatkan untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut guna menghindari gangguan kesehatan.

Selain itu, Ahmad juga mengajak warga untuk menjaga ketenangan, tidak mudah percaya pada informasi yang tidak jelas, dan tidak menyebarkan berita bohong terkait aktivitas vulkanik Gunung Marapi.(da*)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update