Jakarta, Rakyatterkini.com – Para pelaku usaha yang tergabung dalam Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) menggelar audiensi dengan pimpinan Komisi VI DPR RI. Pertemuan ini bertujuan menyampaikan aspirasi serta menjajaki peluang kolaborasi strategis antara pengusaha muda dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dalam forum tersebut, HIPMI berharap DPR RI dapat menjalankan peran sebagai penengah dalam menciptakan iklim usaha yang sehat, kompetitif, dan inklusif.
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade, menegaskan komitmen legislatif untuk terus mengedepankan peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta pengusaha muda dalam setiap kebijakan strategis BUMN.
> “Kami sepakat bahwa proses transformasi BUMN tidak boleh mengabaikan keberadaan UMKM dan pengusaha muda. Mereka merupakan tulang punggung perekonomian nasional dan harus tetap terlibat dalam agenda pembangunan ke depan,” ujar Andre.
Ia juga menyampaikan bahwa Komisi VI DPR RI siap memberikan dukungan dalam mengatasi kendala yang kerap dihadapi pelaku UMKM, termasuk persoalan teknis seperti keterlambatan pembayaran proyek dan hambatan lain di lapangan.
> “Kami menyambut baik kehadiran perwakilan HIPMI, khususnya Ketua Bidang BUMN BPP HIPMI, Bapak Anthony Leong. Semoga pertemuan ini menjadi awal dari sinergi yang lebih kuat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Bidang Sinergitas BUMN dan BUMD BPP HIPMI, Anthony Leong, menyatakan dukungannya terhadap upaya restrukturisasi dan efisiensi yang dilakukan pemerintah dalam pengelolaan BUMN. Namun, ia menggarisbawahi pentingnya menjaga keterlibatan pelaku usaha nasional, terutama UMKM dan pengusaha muda, agar tidak tersisih dalam proses tersebut.
> “Kami mencermati adanya kekhawatiran dari pengusaha muda bahwa konsolidasi BUMN melalui entitas seperti Danantara dapat mempersempit ruang partisipasi UMKM dalam kemitraan yang telah terjalin. HIPMI ingin memastikan bahwa pelaku usaha muda tidak hanya menjadi penonton dalam proses ini,” ujar Anthony, Sabtu (17/5/2025).
Anthony juga menekankan bahwa UMKM bukan hanya pelengkap dalam ekosistem ekonomi nasional, melainkan mitra strategis yang berkontribusi langsung dalam berbagai sektor BUMN, mulai dari pengadaan barang dan jasa, konstruksi, hingga layanan teknologi dan kreatif.
> “Transformasi BUMN semestinya menjadi peluang untuk memperluas akses, meningkatkan transparansi, serta mendorong persaingan yang sehat. Jangan sampai konsolidasi ini justru menyisihkan peran UMKM. HIPMI ingin melahirkan kader-kader pengusaha muda yang mampu bersaing hingga ke jajaran top entrepreneur Indonesia. Jika iklim usaha tidak mendukung, semangat wirausaha di kalangan muda bisa meredup,” tegasnya.
Anthony juga menyampaikan apresiasi kepada Komisi VI DPR RI yang selama ini dinilai konsisten memberikan dukungan kepada pengusaha muda dan UMKM. Ia berharap sinergi antara legislatif, pemerintah, BUMN, dan komunitas pengusaha muda dapat terus diperkuat untuk menciptakan ekosistem usaha yang lebih terbuka dan adil.
> “Kami berharap DPR tidak hanya menjadi fasilitator kebijakan, tetapi juga penggerak utama dalam mewujudkan ekosistem usaha yang sehat, terutama bagi generasi pengusaha muda Indonesia,” tutupnya.(da*)