Notification

×

Iklan

BKSDA Sumbar Bentuk Patroli Anak Nagari untuk Cegah Konflik Harimau

Jumat, 02 Mei 2025 | 21:04 WIB Last Updated 2025-05-02T17:09:51Z

Tim Pagari Koto Tinggi, Kabupaten Limapuluh Kota sedang praktek lapangan 


Lubukbasung, Rakyatterkini.com – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat, bekerja sama dengan Yayasan SINTAS Indonesia, telah membentuk Patroli Anak Nagari (Pagari) di Nagari Koto Tinggi, Kecamatan Gunung Omeh, Kabupaten Limapuluh Kota. Tim Pagari ini memiliki peran penting dalam upaya pencegahan dan penanganan konflik antara manusia dan satwa liar, khususnya harimau sumatera, di daerah yang rentan terhadap konflik tersebut.

Rusdiyan P. Ritonga, Pengendali Ekosistem Hutan BKSDA Sumbar, menjelaskan bahwa sepuluh anggota Pagari yang dipilih langsung oleh Wali Nagari Koto Tinggi mewakili setiap jorong di Nagari tersebut. Mereka telah menjalani pelatihan intensif selama tiga hari, mulai dari 29 April hingga 1 Mei 2025, dengan materi yang mencakup konservasi harimau, bioekologi, perlindungan hutan dan satwa liar, serta pengoperasian alat seperti camera trap.

Selain pembekalan teori, peserta juga dilatih untuk melakukan patroli lapangan dan simulasi penanganan konflik antara manusia dan satwa liar.

Rusdiyan berharap pembentukan Pagari dapat mendorong terciptanya masyarakat yang aman dan mampu hidup berdampingan dengan harimau sumatera. Ia juga menginginkan agar tim ini menjadi garda terdepan dalam deteksi dini dan penanganan konflik. “Konflik yang tidak terkelola dengan baik dapat menyebabkan kerugian besar, baik bagi masyarakat maupun populasi harimau,” tegasnya.

Saat ini, BKSDA Sumbar telah membentuk delapan tim Pagari yang tersebar di daerah-daerah rawan konflik satwa liar, antara lain:

* Kabupaten Agam: 4 Pagari
* Kabupaten Solok: 1 Pagari
* Kabupaten Pasaman: 3 Pagari
* Kabupaten Limapuluh Kota: 1 Pagari (Koto Tinggi)

Program ini merupakan hasil kolaborasi antara BKSDA Sumbar, Yayasan SINTAS Indonesia, dan Centre for Orangutan Protection (COP).

Fernando Dharma, Koordinator Biodiversity Team Yayasan SINTAS Indonesia, menyambut baik pembentukan tim ini dan menegaskan komitmen Yayasan SINTAS dalam mendukung upaya deteksi dini konflik serta pelestarian keanekaragaman hayati di Sumatera Barat.

Wali Nagari Koto Tinggi, Insanul Rijal, juga memberikan apresiasi terhadap pembentukan Pagari. Ia berharap tim ini dapat memberikan respons cepat dalam menghadapi konflik dan mendorong peningkatan peran serta masyarakat dalam menjaga keseimbangan antara kehidupan manusia dan alam.(da*)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update