Notification

×

Iklan

SNPMB Catat 14 Kasus Kecurangan dalam UTBK 2025

Sabtu, 26 April 2025 | 01:33 WIB Last Updated 2025-04-25T22:29:47Z

Pengawas UTBK SNBT 2025 mengarahkan para peserta ujian.


Padang, Rakyatterkini.com – Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2025 mencatat adanya 14 kasus kecurangan selama dua hari pertama pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2025.

“Sejak pelaksanaan dimulai pada 23 April, tercatat ada 9 kasus, dan pada 24 April bertambah 5 kasus,” ujar Ketua Tim Penanggung Jawab SNPMB 2025, Eduart Wolok, dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.

Eduart mengungkapkan bahwa kecurangan dilakukan melalui berbagai metode, mulai dari penggunaan perangkat keras seperti kamera tersembunyi dan ponsel, hingga perangkat lunak seperti remote desktop.

Meskipun jumlah peserta yang terlibat tergolong sangat kecil—sekitar 0,0071 persen dari total 860.976 peserta—Eduart menegaskan bahwa panitia akan bersikap tegas terhadap segala bentuk pelanggaran.

“Walaupun persentasenya kecil, kami tidak akan mengabaikannya. Kami sedang menyelidiki apakah praktik ini dilakukan secara individu atau merupakan bagian dari jaringan terorganisir dengan metode yang semakin canggih,” tambahnya.

Untuk mencegah kecurangan, panitia telah menyiapkan alat pendeteksi logam di seluruh lokasi pelaksanaan UTBK. Namun, ia mengakui bahwa sistem pengawasan masih perlu ditingkatkan, mengingat masih ditemukannya berbagai alat bantu curang.

“Bahkan kami menemukan ponsel yang disembunyikan di tubuh peserta, bahkan di dalam sepatu. Kami sudah mengamankan bukti-bukti berupa gambar dan alat yang digunakan,” jelas Eduart.

Meskipun demikian, ia menyampaikan bahwa hingga saat ini, upaya kecurangan tersebut berhasil diantisipasi sehingga tidak mengganggu kelancaran ujian.

“Yang penting adalah niat untuk berbuat curang itu tetap kami waspadai. Alhamdulillah, sejauh ini semua masih bisa dimitigasi dengan baik,” ucapnya.

Menurut Eduart, temuan ini akan menjadi bahan evaluasi untuk memperbaiki standar operasional prosedur (SOP) ke depannya agar UTBK bisa berjalan lebih bersih dan transparan.

Ia juga mengingatkan para calon peserta agar tidak tergoda untuk meraih kampus impian dengan cara-cara yang melanggar aturan.

Selain itu, Eduart mengimbau para orang tua agar tetap tenang dan tidak terpengaruh isu kebocoran soal, karena panitia menjamin pelaksanaan UTBK dilakukan secara jujur dan adil.

“Jika diperlukan, kami tidak segan membawa kasus ini ke aparat penegak hukum untuk memberikan efek jera dan pembelajaran bahwa tindakan seperti ini tidak bisa ditoleransi,” tegasnya.(da*)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update