Bukittinggi, Rakyatterkini.com Gunung Api Marapi kembali menunjukkan aktivitas vulkanik pada Jumat, 25 April 2025, tepatnya pukul 15.13 WIB. Letusan kali ini memuntahkan kolom abu setinggi sekitar 800 meter di atas puncak gunung, atau kurang lebih 3.691 meter di atas permukaan laut.
Asap erupsi tampak berwarna kelabu pekat dan mengarah ke utara. Berdasarkan pemantauan seismograf, erupsi tersebut tercatat memiliki amplitudo maksimum 30,9 mm dengan durasi letusan selama 40 detik.
Sebagai respons atas kejadian ini, sejumlah imbauan dan rekomendasi telah disampaikan oleh pihak berwenang kepada masyarakat, wisatawan, dan pemerintah daerah di sekitar kawasan:
Imbauan dan Rekomendasi Resmi:
1. Larangan Aktivitas dalam Radius 3 Km
Warga, pendaki, dan wisatawan dilarang memasuki area dalam radius 3 kilometer dari pusat erupsi, khususnya di sekitar Kawah Verbeek.
2. Kewaspadaan terhadap Potensi Lahar**
Masyarakat yang tinggal di daerah aliran sungai yang berhulu dari Gunung Marapi diminta waspada terhadap kemungkinan terjadinya banjir lahar, terutama saat hujan deras.
3. Perlindungan dari Hujan Abu**
Jika terjadi hujan abu, masyarakat disarankan menggunakan masker guna menghindari gangguan pernapasan, termasuk risiko Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
4. Cegah Penyebaran Hoaks dan Jaga Kondusivitas
Warga diimbau untuk tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi dan menjaga ketenangan di tengah masyarakat. Informasi resmi hanya merujuk pada sumber pemerintah.
5. Koordinasi Lintas Daerah
Pemerintah daerah seperti Kota Bukittinggi, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Agam diharapkan terus menjalin koordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di Bandung maupun Pos Pengamatan Marapi di Bukittinggi.
6. Akses Informasi Terpercaya
Update terkini terkait aktivitas Gunung Marapi dapat diakses melalui situs resmi Badan Geologi (geologi.esdm.go.id), PVMBG (vsi.esdm.go.id), Magma Indonesia (magma.esdm.go.id), aplikasi Magma Indonesia di Google Play Store, serta akun media sosial PVMBG di Facebook, Twitter, dan Instagram (@pvmbg_).
Laporan ini disusun oleh Teguh Purnomo berdasarkan data terbaru dari Pos Pengamatan Gunung Api Marapi, dan diolah menggunakan kecerdasan buatan berbasis data terbuka.(da*)