 |
| PTBA Bukit Asam |
Jakarta, Rakyatterkini.com - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp5,10 triliun pada tahun 2024. Laba tersebut didorong oleh pendapatan yang mencapai Rp42,76 triliun, mengalami kenaikan 11 persen dibandingkan tahun sebelumnya (year on year/yoy).
Corporate Secretary PTBA, Niko Chandra, mengungkapkan bahwa peningkatan pendapatan terutama didorong oleh penjualan ekspor yang mencatatkan volume 20,26 juta ton, naik 30 persen dibandingkan tahun lalu.
"Penjualan domestik juga mengalami kenaikan sebesar 6 persen yoy, mencapai 22,64 juta ton. Secara keseluruhan, total penjualan batu bara PTBA pada 2024 tercatat sebesar 42,89 juta ton, tumbuh 16 persen dibandingkan tahun sebelumnya," jelas Niko dalam siaran pers yang diterima pada Senin (14/4).
Niko menambahkan, meskipun pasar ekspor terus berkembang, penjualan domestik tetap mendominasi, dengan kontribusi mencapai 53 persen. Namun, porsi ekspor mengalami kenaikan menjadi 47 persen.
Pada sisi belanja modal, PTBA mengalokasikan dana sebesar Rp2,35 triliun sepanjang 2024, yang menunjukkan peningkatan 17 persen dibandingkan tahun lalu. Sebagian besar belanja modal ini difokuskan untuk pengembangan bisnis, termasuk pengembangan jalur transportasi batu bara Tanjung Enim - Keramasan.
Menurut Niko, pencapaian kinerja ini diraih meskipun perusahaan menghadapi berbagai tantangan, seperti penurunan harga batu bara dan fluktuasi pasar. Rata-rata indeks harga batu bara ICI-3 tercatat mengalami penurunan 12 persen yoy, dari US$84,76 per ton pada 2023 menjadi US$74,19 per ton pada 2024.
Sementara itu, indeks harga batu bara Newcastle juga mengalami penurunan sebesar 22 persen yoy, dari US$172,79 per ton pada 2023 menjadi US$134,85 per ton pada 2024.
"Oleh karena itu, PTBA terus berupaya memaksimalkan potensi pasar domestik dan peluang ekspor guna menjaga kinerja yang positif. Perusahaan juga tetap konsisten dalam menerapkan prinsip cost leadership di setiap aspek operasional, sehingga efisiensi yang berkelanjutan dapat terwujud dengan optimal," tutup Niko.(da*)
