Lubuk Basung, Rakyatterkini.com– Suasana penuh semangat dan harapan menyelimuti acara Panen Raya Jagung yang diselenggarakan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Lubuk Basung pada Kamis (17/4). Kegiatan ini merupakan bagian dari program pembinaan untuk meningkatkan kemandirian warga binaan melalui pelatihan budidaya pertanian, yang bertujuan untuk membekali mereka dengan keterampilan produktif setelah masa pemasyarakatan.
Panen raya kali ini dilakukan di lahan seluas 1 hektar yang dikelola oleh warga binaan dengan pendampingan dari petugas Lapas dan dukungan teknis dari Dinas Pertanian Kabupaten Agam.
Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, Roza Syafdefianti, yang mewakili Bupati Agam, turut hadir dalam acara tersebut dan melakukan pemanenan jagung simbolis bersama Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sumatera Barat, yang diwakili oleh Kepala Bidang Perawatan, Seno Utomo, Kepala Lapas, Budi Suharto, unsur Forkopimda, perwakilan Dinas Pertanian, camat Lubuk Basung, tokoh masyarakat, dan pihak terkait lainnya.
Dalam sambutannya, Roza menyampaikan apresiasi yang tinggi serta dukungan penuh terhadap program pembinaan yang dijalankan oleh Lapas II B Lubuk Basung. Ia menilai kegiatan ini sejalan dengan visi Kabupaten Agam dalam membangun sektor pertanian yang lebih tangguh dan mandiri.
“Kami sangat mengapresiasi keberhasilan panen raya ini. Ini merupakan langkah konkret untuk menciptakan kemandirian bagi warga binaan sekaligus mendukung ketahanan pangan daerah. Kegiatan ini juga mendukung program unggulan Bupati Agam, yakni Sawah Pokok Murah,” ujarnya.
Roza juga mengajak semua pihak untuk terus berkolaborasi dalam mewujudkan kemajuan Kabupaten Agam.
“Kita harus bersama-sama mendukung program ini agar Kabupaten Agam dapat menjadi daerah yang maju dalam bidang pertanian, mandiri dalam ketahanan pangan, dan dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakat,” tambahnya.
Kepala Lapas Kelas II B Lubuk Basung, Budi Suharto, menjelaskan bahwa program ini merupakan kontribusi nyata Lapas dalam mendukung program swasembada pangan yang dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia.
“Melalui kegiatan pertanian ini, kami ingin menunjukkan bahwa warga binaan juga dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. Mereka bukan hanya subjek pembinaan, tetapi juga pelaku pembangunan,” ungkap Budi.
Selain budidaya jagung, warga binaan juga dibekali berbagai keterampilan lain, seperti peternakan, perbengkelan, dan kerajinan tangan, sebagai bagian dari pendekatan pembinaan berkelanjutan.
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sumatera Barat, yang diwakili oleh Kepala Bidang Perawatan, Seno Utomo, juga menyampaikan apresiasi terhadap sinergi yang terjalin antara berbagai pihak dalam mendukung pembinaan warga binaan.
“Kami sangat bangga dengan kolaborasi yang terjalin antara Lapas, pemerintah daerah, dan masyarakat. Program-program seperti ini mencerminkan perubahan positif dalam pemasyarakatan, yang lebih humanis dan produktif. Harapan kami, warga binaan dapat kembali ke masyarakat dengan membawa keterampilan yang bermanfaat,” ujar Seno.
Acara ini ditutup dengan simbolis penyerahan bibit dari Kepala Lapas kepada Camat Lubuk Basung, Ricky Eka Putra, sebagai bentuk dukungan atas kerjasama yang telah terjalin.(da*)