Simpangempat, Rakyatterkini.com– Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, menetapkan target perluasan areal tanam padi hingga 20.321 hektare pada tahun 2025. Langkah ini merupakan bagian dari strategi mendukung program ketahanan pangan nasional yang terus digencarkan.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Pasaman Barat, Doddy San Ismail, menyebutkan bahwa target tersebut meningkat sebesar 2.222 hektare dibandingkan capaian tahun 2024 yang sebesar 18.099 hektare.
“Dalam tiga bulan pertama tahun ini, dari Januari hingga Maret, kami telah merealisasikan tanam padi seluas 1.878 hektare. Rinciannya, 861 hektare di bulan Januari, 704 hektare pada Februari, dan 313 hektare selama Maret,” jelas Doddy di Simpangempat, Senin.
Ia menambahkan bahwa musim tanam berikutnya akan segera berlangsung dan diyakini mampu mendorong perluasan tanam lebih lanjut. Pemerintah daerah juga mengimbau petani untuk mengoptimalkan lahan yang tersedia, termasuk membuka lahan baru guna menjaga pasokan padi tetap mencukupi.
Namun demikian, Doddy mengingatkan pentingnya menjaga keberlangsungan fungsi lahan sawah. Ia menegaskan bahwa petani dilarang mengalihkan fungsi lahan pertanian padi ke tanaman non-pangan, sesuai dengan regulasi daerah mengenai perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B).
“Perlindungan terhadap sawah sangat penting agar tidak terjadi konversi lahan yang dapat mengancam ketahanan pangan ke depan,” ujarnya.
Selama periode Januari hingga Maret 2025, produksi padi di Pasaman Barat tercatat mencapai 32.393 ton dengan produktivitas rata-rata 4,65 ton per hektare. Kecamatan Talamau menjadi penyumbang terbesar dengan total produksi 7.031 ton, disusul Kecamatan Lembah Melintang sebesar 6.384 ton dan Kecamatan Pasaman dengan 4.371 ton.
Kontribusi dari kecamatan lainnya meliputi Koto Balingka (3.092 ton), Gunung Tuleh (2.823 ton), Ranah Batahan (2.494 ton), Kinali (2.455 ton), Sungai Aua (2.055 ton), Sungai Beremas (1.116 ton), Luhak Nan Duo (353 ton), serta Sasak Ranah Pasisia (219 ton).(da*)