Notification

×

Iklan

Nelayan Bekasi Keluhkan Akses Laut Tertutup Pagar Bambu

Senin, 14 April 2025 | 11:55 WIB Last Updated 2025-04-14T04:55:00Z

Demo nelayan terkait pagar laut Bekasi.


Jakarta, Rakyatterkini.com - Nelayan yang berasal dari Kampung Paljaya, Desa Segarajaya, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mengungkapkan keluhan terkait akses jalur tradisional mereka untuk mencari nafkah yang masih terhalang oleh pagar laut.

Pagar bambu yang dipasang oleh PT Tata Ruang Pelabuhan Nusantara (TRPN) dan PT Mega Agung Nusantara (MAN) masih terpasang di tengah laut, belum sepenuhnya dibongkar, sehingga membatasi ruang gerak nelayan tradisional dalam mencari ikan. 

Muhammad Ramli (42), salah seorang nelayan setempat, menjelaskan bahwa pembongkaran hanya dilakukan di bagian dekat daratan reklamasi, namun prosesnya hanya bersifat seremonial dan tidak dilanjutkan. "Pembongkaran waktu itu hanya di bagian dekat daratan reklamasi saja. Itu juga hanya seremonial, setelah itu terhenti," ungkapnya pada Minggu (13/4).

Pantauan di lokasi menunjukkan bahwa pagar bambu yang masih tersisa tidak memberi ruang bagi kapal nelayan kecil untuk melintas menuju laut lepas, menyebabkan kesulitan bagi para nelayan dalam menjalankan aktivitas mereka. 

Ramli menambahkan bahwa meskipun sebagian pagar telah dibongkar, sebagian besar masih kokoh berdiri, sehingga kegiatan melaut belum dapat berjalan dengan normal. "Masih sulit, belum bisa maksimal cari ikan. Saya berharap gubernur dapat turun tangan meninjau kondisi ini. Tolong bantu kami, agar laut ini bisa kembali seperti sebelumnya," harapnya.

Di sisi lain, Deolipa Yumara, kuasa hukum PT TRPN, menjelaskan bahwa penghentian pembongkaran dilakukan karena pagar bambu tersebut merupakan barang bukti yang sedang dalam penyelidikan oleh Bareskrim Polri. "Jika kami bongkar semuanya, itu bisa menghilangkan barang bukti. Kami akan menunggu proses hukum selesai terlebih dahulu," jelasnya.

Ia memastikan bahwa pembongkaran total akan dilakukan setelah penyelidikan selesai. "Jika proses hukum telah tuntas, kami akan membongkar semuanya sekaligus," tambahnya.

Pada 11 Februari lalu, PT TRPN sempat melakukan pembongkaran di area dekat daratan reklamasi, yang disaksikan oleh Dirjen PSDKP KKP Pung Nugroho Saksono dan Kepala DKP Jawa Barat Hermansyah. Namun, setelah itu tidak ada kelanjutan yang signifikan, sementara nelayan masih bergantung pada laut untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka.(da*)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update