![]() |
Andre Rosiade mendampingi Mensos Syaifullah Yusuf pada Dialog Pilar-pilar Sosial di Kota Padang, Selasa (29/4/2025). |
Padang, Rakyatterkini.com – Menteri Sosial Republik Indonesia, Syaifullah Yusuf, mengundang Wakil Ketua Komisi VI DPR RI dari Fraksi Gerindra, Andre Rosiade, untuk mendampinginya dalam dialog mengenai pilar-pilar sosial di Kota Padang pada Selasa (29/4/2025).
Undangan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi Andre dalam mempercepat pencapaian program Kementerian Sosial (Kemensos) di Sumatra Barat, di mana Andre berperan sebagai wakil rakyat.
"Saya sengaja mengundang Pak Andre Rosiade untuk hadir dalam acara ini, yang juga dihadiri oleh seluruh Dinas Sosial dari tingkat provinsi hingga kabupaten/kota, serta para pemangku kepentingan terkait. Dengan harapan, apa yang menjadi cita-cita Presiden Prabowo dalam program sosial dapat segera terwujud untuk masyarakat Sumbar," ujar Syaifullah Yusuf, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Acara yang berlangsung di Auditorium Gubernuran Sumbar tersebut juga dihadiri oleh Anggota Komisi VIII DPR RI Lisda Hendrajoni, Wakil Gubernur Sumbar Vasko Ruseimy, Kepala Dinas Sosial Sumbar, serta sejumlah pegiat sosial.
Syaifullah Yusuf, yang akrab disapa Gus Ipul, menyatakan bahwa tujuan kehadirannya adalah untuk mengkaji seluruh arahan Presiden Prabowo terkait peningkatan kesejahteraan sosial. Visi, misi, dan arahan Presiden, baik tertulis maupun lisan, akan dijabarkan secara rinci agar program-program Kemensos dapat berkolaborasi dengan kebijakan yang ada di seluruh daerah Sumbar.
“Pada akhirnya, kita akan melaksanakan pilar-pilar sosial yang merupakan instrumen Kemensos untuk meningkatkan kesejahteraan sosial melalui pendampingan yang telah dilakukan selama ini,” ungkap Gus Ipul.
Sebagai Menteri Sosial, Gus Ipul menegaskan bahwa dirinya memiliki tanggung jawab besar untuk mewujudkan visi dan misi Presiden Prabowo, terutama dalam hal kesejahteraan, sesuai dengan amanat Pasal 34 UUD 1945 yang mengatur tentang pemeliharaan fakir miskin dan anak-anak telantar oleh negara.
Dalam upaya mewujudkan hal tersebut, Gus Ipul menjelaskan bahwa kesempatan untuk memperoleh pendidikan harus diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan. “Pendidikan terbukti menjadi instrumen utama dalam peningkatan kesejahteraan. Penanganan kemiskinan harus dilakukan secara terarah dan terpadu, tanpa ada ego sektoral, hanya ada yang namanya Super Tim,” tambahnya.
Untuk itu, Presiden menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2025 yang mengatur tentang Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN). Data yang akurat menjadi kunci agar semua program dapat berjalan dengan efektif. "Sekarang tidak ada lagi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), yang ada sekarang adalah DTSEN," tegas Mensos.
Lebih lanjut, berdasarkan data tersebut, Presiden juga mengeluarkan Inpres Nomor 8 Tahun 2025 yang mengatur tentang Optimalisasi Pengentasan Kemiskinan dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem, yang mencakup program Sekolah Rakyat.
Sementara itu, Andre Rosiade, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, mengimbau agar seluruh daerah mendukung program-program Kemensos ini. "Pemerintah Provinsi telah mengirim surat kepada semua bupati dan wali kota untuk segera mempersiapkan. Pemprov Sumbar memiliki program gerak cepat, dan bupati serta wali kota harus berkomitmen untuk mewujudkannya," ujar Andre yang juga Ketua DPD Gerindra Sumbar.
Andre menegaskan bahwa meskipun ia berasal dari Partai Gerindra, ia terbuka untuk membantu semua kepala daerah, tanpa memandang latar belakang partai politik mereka. “Saya siap membantu siapa saja, tidak hanya karena kami separtai, tetapi karena komitmen saya untuk Sumbar,” tambahnya.
Selain itu, Andre menyatakan bahwa dirinya berkomitmen untuk mempercepat pembangunan infrastruktur di Sumbar, salah satunya adalah proyek Fly Over Sitinjau Lauik yang dalam waktu dekat akan segera dimulai. "Meski ada pesan Presiden untuk efisiensi, Sumbar akan mendapatkan dana sebesar Rp2,8 triliun untuk tahap pertama pembangunan Fly Over Sitinjau Lauik," terang Andre.
Ia juga menyampaikan bahwa Presiden menunjukkan perhatian besar kepada rakyat melalui penandatanganan Inpres Jalan Desa (IJD), yang akan memperbaiki jalan dan infrastruktur lainnya di Sumbar yang rusak. "Prabowo memang kalah di Sumbar pada 2024, tetapi beliau tetap peduli dan cinta kepada Sumbar," katanya.
Andre juga mengungkapkan bahwa Kemensos telah mengalokasikan dana sebesar Rp2,5 triliun untuk membantu masyarakat Sumbar keluar dari kemiskinan. "Program ini bukan sekadar janji, tetapi komitmen nyata untuk masyarakat," tegasnya.
Andre mengungkapkan bahwa dalam program sosial, ia selalu melibatkan Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) untuk mendata penerima bantuan. “Kami bekerja sama dengan PSM, yang memberikan informasi mengenai siapa saja yang membutuhkan bantuan. Dengan data yang valid, kita dapat membantu masyarakat yang benar-benar membutuhkan,” ujarnya.
Wakil Gubernur Sumbar, Vasko Ruseimy, berharap agar program-program unggulan Presiden Prabowo dapat terus berjalan di Sumbar, termasuk program Sekolah Rakyat yang sudah dijalankan di beberapa daerah. "Kami bersyukur Sumbar mendapatkan bagian dalam program ini, dan kami berharap Sekolah Rakyat bisa hadir di seluruh kabupaten dan kota di Sumbar," kata Vasko.
Ia juga berharap agar kuota bantuan sosial di Sumbar, seperti BPJS Kesehatan gratis, dapat ditingkatkan demi kesejahteraan masyarakat.(da*)