Notification

×

Iklan

Macron Tegaskan Dukungan Prancis untuk Negara Palestina

Selasa, 15 April 2025 | 13:01 WIB Last Updated 2025-04-15T06:01:00Z

Yair Netanyahu, putra PM Israel Benjamin Netanyahu, mengecam Presiden Prancis Emmanuel Macron karena berencana untuk mengakui Negara Palestina pada Juni mendatang.


Jakarta, Rakyatterkini.com – Yair Netanyahu, anak dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, mengkritik keras Presiden Prancis Emmanuel Macron terkait rencana Paris untuk mengakui Negara Palestina pada bulan Juni mendatang.

Yair bahkan mengungkapkan sindiran tajam terkait berbagai wilayah yang masih berada di bawah jajahan Prancis, meskipun contoh-contoh yang disebutkan cukup kontroversial.

"Persetan denganmu! Dukung kemerdekaan Kaledonia Baru! Dukung kemerdekaan Polinesia Prancis! Dukung kemerdekaan Korsika! Dukung kemerdekaan Negara Basque! Dukung kemerdekaan Guinea Prancis!" tulis Yair dalam unggahannya di X, seperti dilansir dari Middle East Monitor, pada Senin (14/4/2025).

Pada hari Rabu lalu, Macron menyampaikan sikap Prancis terhadap konflik Israel-Palestina, dengan mengatakan: "Posisi Prancis sudah jelas: Ya untuk perdamaian, ya untuk keamanan Israel, ya untuk Negara Palestina tanpa Hamas."

Macron juga menekankan pentingnya pembebasan semua sandera Israel dan perlunya gencatan senjata permanen di Jalur Gaza, sambil memprioritaskan bantuan kemanusiaan dan berupaya keras untuk mencapai solusi dua negara.

"Satu-satunya jalan yang mungkin adalah melalui solusi politik," tegasnya, seraya menambahkan dukungan Prancis terhadap hak sah Palestina untuk mendirikan negara serta hak Israel untuk hidup dalam perdamaian dan keamanan, dengan saling mengakui hak kedua belah pihak.

Presiden Prancis itu juga menyatakan bahwa konferensi PBB yang akan digelar di New York pada bulan Juni tentang solusi dua negara harus menjadi momen penting, dengan menegaskan komitmen Prancis untuk mewujudkan perdamaian yang berkelanjutan bersama mitra internasional.

Mayoritas negara-negara dunia mendukung pembentukan Negara Palestina di wilayah yang diduduki Israel sejak 1967. Namun, langkah-langkah Israel di lapangan, seperti perluasan pemukiman ilegal, telah menjadi kendala besar dalam mewujudkan Palestina yang berdaulat dan merdeka.(da*)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update