Notification

×

Iklan

Kemendikdasmen Kurangi Materi Pembelajaran untuk Fokuskan pada Deep Learning

Minggu, 13 April 2025 | 20:33 WIB Last Updated 2025-04-13T13:33:00Z

Ilustrasi

Jakarta, Rakyatterkini.com – Pemerintah, melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), akan melakukan pengurangan materi pembelajaran di setiap mata pelajaran yang diajarkan di sekolah. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Abdul Mu'ti, mengungkapkan bahwa langkah ini diambil seiring dengan rencana penerapan metode pembelajaran mendalam atau *deep learning*.

"Karena itu, materi pelajaran akan disesuaikan," ujar Mu'ti di Kantor Kemendikdasmen, Jakarta, Jumat (13/4/2025). Ia menjelaskan bahwa dalam pembelajaran dengan pendekatan *deep learning*, siswa akan diberi kesempatan untuk mempelajari materi secara lebih mendalam dan kontekstual.

Pengurangan materi pembelajaran ini bertujuan agar siswa bisa lebih fokus. Hal ini sejalan dengan prinsip *deep learning* yang menekankan pada pembelajaran yang lebih konstruktif dan mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi. "Pembelajaran mendalam mengutamakan proses berpikir kritis dan analitis, yang memungkinkan siswa menguasai konsep dengan lebih baik," tambah Mu'ti.

Lebih lanjut, Mu'ti menyatakan bahwa dalam metode *deep learning*, pembelajaran diharapkan menjadi lebih bermakna dan relevan, memberi kesempatan bagi siswa untuk menggali pemahaman yang lebih dalam mengenai apa yang mereka pelajari.

Sebelumnya, Mu'ti juga telah mengungkapkan bahwa konsep *deep learning* akan diperkenalkan di sekolah-sekolah. Ia menegaskan bahwa pendekatan ini akan membantu siswa belajar lebih dalam dan memahami inti dari proses belajar itu sendiri. "Ini adalah proses yang masih berlangsung dalam persiapan penerapan *deep learning*," kata Mu'ti dalam Seminar Nasional dan Sosialisasi Program *Deep Learning* yang disiarkan secara daring, pada Senin (17/2/2025).

Mu'ti menjelaskan bahwa penerapan metode *deep learning* akan lebih efektif jika materi yang diajarkan tidak terlalu banyak. Ia menekankan bahwa materi pembelajaran harus disesuaikan dengan kemampuan siswa dan dapat ditransformasikan ke dalam berbagai konteks. "Nilai pembelajaran harus melekat dalam setiap mata pelajaran, dan menjadi inti dari proses pembelajaran itu sendiri," tuturnya, sebagaimana dikutip dalam keterangan tertulis, Jumat (14/2/2025).

Lebih lanjut, Mu'ti menambahkan bahwa setiap individu memiliki cara belajar yang berbeda. Oleh karena itu, dalam metode *deep learning* terdapat tiga prinsip utama: *mindful*, *meaningful*, dan *joyful*. Prinsip pertama, *mindful*, mengacu pada proses pembelajaran yang dilakukan dengan penuh kesadaran. Dalam konteks ini, seorang guru harus menunjukkan rasa hormat terhadap seluruh siswa dan memberi ruang bagi mereka untuk menemukan cara belajar yang paling efektif. 

Prinsip kedua, *meaningful*, berfokus pada pentingnya menemukan makna dan manfaat dari ilmu yang diajarkan serta pengembangannya. Sedangkan prinsip ketiga, *joyful*, menekankan penghargaan terhadap hasil pembelajaran yang bermakna serta dampaknya bagi masyarakat.(da*)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update