Notification

×

Iklan

Bank Sampah Pulau Kelapa Kurangi Sampah 80%

Jumat, 25 April 2025 | 15:07 WIB Last Updated 2025-04-25T08:07:00Z

Para anggota Bank Sampah di Pulau Kelapa 


Jakarta, Rakyatterkini.com - Program Bank Sampah yang diterapkan di Pulau Kelapa, Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, telah berhasil mengurangi volume sampah rumah tangga yang dibuang ke tempat pembuangan sementara (TPS) hingga mencapai 80 persen.

Zainal, petugas pendamping Bank Sampah dari Suku Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kepulauan Seribu, menyampaikan bahwa keberhasilan ini seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat dalam memilah sampah. Sejak 2018, warga telah menerima pendampingan intensif dalam hal pemilahan sampah.

"Seiring berjalannya waktu, warga mulai sadar dan secara rutin memisahkan sampah langsung dari sumbernya. Sampah organik, anorganik, hingga limbah B3 sudah mulai dipisahkan di tingkat rumah tangga," jelas Zainal, seperti yang dilansir Antara pada Kamis (24/4/2025). Ia menambahkan bahwa dalam setahun terakhir, konsistensi warga dalam mengelola sampah semakin baik.

Saat ini, sebanyak 108 rumah tangga di Pulau Kelapa terlibat aktif dalam pemilahan sampah. Suku Dinas Lingkungan Hidup bekerja sama dengan mitra strategis, seperti Yayasan Wahana Visi Indonesia (WVI), untuk menggerakkan program Bank Sampah di wilayah tersebut.

Komitmen WVI dalam kolaborasi ini mencakup penyediaan troli, gerobak, sepatu bot, serta dukungan berupa edukasi dan program padat karya terkait pengelolaan sampah.

Zainal mengungkapkan, sebelumnya, sampah rumah tangga dibuang langsung ke TPS tanpa pemilahan, bahkan sebagian besar dibuang ke laut atau terbawa arus laut hingga mencapai pulau tersebut. Produksi sampah rumah tangga di wilayah ini mencapai 200 hingga 300 kilogram per hari, belum termasuk sampah kiriman dari daerah sekitarnya yang terbawa ombak.

Namun, para warga Pulau Kelapa dan nasabah Bank Sampah kini sudah terlatih untuk memilah sampah, seperti plastik, kertas, kardus, dan lainnya. Sampah tersebut kemudian dijual ke pengepul atau diolah menjadi produk kerajinan dengan nilai ekonomis yang sekaligus menarik minat wisatawan. Sedangkan sampah yang tidak dapat dimanfaatkan, seperti puntung rokok atau pembalut, akan dibuang ke TPS dan diangkut setiap akhir pekan ke Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA) Bantar Gebang.

"Dengan adanya program Bank Sampah, kami dapat mengurangi volume sampah hingga 80 persen," ujar Zainal.

Lurah Pulau Kelapa, Muslim, menyampaikan bahwa wilayahnya kini menjadi salah satu yang terbaik dalam pengelolaan Bank Sampah, baik di tingkat Kabupaten Kepulauan Seribu maupun Provinsi DKI Jakarta. Penghargaan ini diberikan oleh Pemerintah Provinsi Jakarta pada masa kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan. Indikator penilaiannya mencakup kelengkapan administrasi, fasilitas yang memadai, serta adanya sistem simpan pinjam bagi nasabah Bank Sampah.

"Meski hasilnya tidak besar, bank sampah memberikan tambahan penghasilan bagi warga yang diperoleh secara berkala, biasanya menjelang Hari Raya Idul Fitri," tutup Muslim. Ia juga menegaskan bahwa kegiatan ini dilaksanakan secara mandiri oleh masyarakat tanpa adanya anggaran khusus dari pemerintah.(da*)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update