Notification

×

Iklan

100 Tewas Disambar Petir di India Utara

Sabtu, 12 April 2025 | 03:35 WIB Last Updated 2025-04-12T03:07:06Z

ilustrasi

RAKYATTERKINI.COM – Sedikitnya 100 orang dilaporkan meninggal dunia akibat badai disertai petir yang melanda wilayah utara India dalam kurun waktu 24 jam terakhir. Peristiwa ini terjadi meskipun pihak berwenang telah mengeluarkan peringatan cuaca sebelumnya.

Wilayah dengan jumlah korban jiwa terbanyak adalah Negara Bagian Bihar, dengan 82 orang dilaporkan meninggal. Sementara itu, di Negara Bagian Uttar Pradesh, sebanyak 18 orang juga menjadi korban akibat sambaran petir. Di Uttarakhand, seorang petani dilaporkan turut menjadi korban dalam kejadian serupa.

"Seorang petani kehilangan nyawa di Uttarakhand, negara bagian di kawasan Himalaya," ujar pejabat setempat seperti dikutip dari *The Independent*, Jumat (11/4/2025).

Banyak korban yang diduga berada di luar ruangan ketika badai terjadi, meskipun Departemen Meteorologi India (IMD) telah memberikan peringatan sebelumnya. Sedikitnya belasan negara bagian masuk dalam status peringatan kuning akibat potensi badai petir.

Di Distrik Barabanki, Uttar Pradesh, sejumlah warga sedang bekerja di ladang saat badai menerjang. Laporan dari media lokal menyebutkan adanya korban luka dan kerusakan pada bangunan di beberapa wilayah. Pemerintah meminta masyarakat untuk tetap berada di dalam rumah dan mematuhi protokol keselamatan, karena badai diperkirakan masih akan terus terjadi dalam beberapa hari mendatang.

Sebagai bentuk bantuan, pemerintah negara bagian Bihar dan Uttar Pradesh telah mengumumkan akan memberikan santunan sebesar 400.000 rupee (sekitar Rp 75 juta) kepada keluarga korban yang meninggal dunia.

Petir, bencana alam yang paling mematikan di India

Sambaran petir diketahui menjadi penyebab kematian terbesar akibat bencana cuaca di India. Data dari Biro Catatan Kejahatan Nasional menunjukkan bahwa sekitar 36 persen kematian akibat cuaca ekstrem disebabkan oleh petir. Sejak tahun 1967 hingga 2020, lebih dari 101.000 orang di India kehilangan nyawa karena fenomena ini.

Dalam sepuluh tahun terakhir, intensitas kejadian petir mengalami peningkatan. Para ahli mengaitkannya dengan perubahan iklim, penggundulan hutan, dan meningkatnya aktivitas manusia di luar ruangan. 

“Udara yang lebih hangat mampu menyimpan lebih banyak uap air dan meningkatkan energi yang mendukung pembentukan badai. Ketika permukaan tanah semakin panas, terjadi peningkatan aktivitas konveksi dan pembentukan awan, yang akhirnya memicu lebih banyak petir,” jelas Mahesh Palawat, Wakil Presiden Meteorologi dari Skymet Weather.

Sebuah studi dari Kementerian Ilmu Bumi India mencatat bahwa intensitas petir meningkat lebih dari 30 persen dalam periode 2020 hingga 2022.

Upaya mitigasi dan kendala di lapangan

Sebagai langkah antisipasi, pemerintah India telah meluncurkan sejumlah inisiatif seperti kampanye *Lightning Resilient India* dan aplikasi seluler *Damini* yang menyediakan peringatan petir secara langsung. Namun, masih terdapat tantangan besar dalam hal akses teknologi, khususnya di pedesaan yang rentan terdampak.

Di sisi lain, hujan deras yang datang bersamaan dengan badai sedikit meredakan suhu tinggi di wilayah utara India. IMD memperkirakan suhu akan turun antara 3 hingga 5 derajat Celsius dalam tiga hari ke depan, meskipun setelah itu diperkirakan akan kembali meningkat.

Wilayah Bihar masih akan diguyur hujan dan badai hingga Sabtu, terutama di distrik Madhubani, Darbhanga, Champaran Timur dan Barat, Gaya, Supaul, Sitamarhi, dan Patna. (da*)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update