Jakarta, Rakyatterkini.com- Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, memperkenalkan jet tempur generasi keenam terbaru, F-47, yang akan dikembangkan oleh perusahaan kedirgantaraan Boeing.
"Dengan arahan saya, Angkatan Udara Amerika Serikat melangkah maju dengan jet tempur generasi keenam pertama di dunia," ujar Trump di Ruang Oval, dikutip dari CNN pada Selasa (25/3).
Ia menambahkan, "Tidak ada yang bisa menandinginya di dunia, dan jet ini akan diberi nama F-47," katanya.
Trump mengungkapkan bahwa Boeing telah mendapatkan kontrak terbaru untuk mengembangkan pesawat tempur ini.
Pengumuman tersebut menandakan kelanjutan kerja sama antara pemerintahan Trump dan Boeing dalam pengembangan jet tempur, meskipun sebelumnya sempat terjadi perselisihan terkait proyek ini.
"Setelah melalui persaingan ketat dengan beberapa perusahaan kedirgantaraan terkemuka di AS, Angkatan Udara akhirnya memilih Boeing sebagai pemenang kontrak untuk mengembangkan platform dominasi udara generasi berikutnya," jelas Trump.
Program ini sebelumnya dikenal dengan nama Next Generation Air Dominance (NGAD), namun Trump menegaskan bahwa pesawat tersebut akan resmi disebut sebagai F-47.
Lebih lanjut, Trump menyatakan bahwa uji coba F-47 sebenarnya telah berlangsung selama lima tahun. Menurutnya, di akhir periode pertamanya menjabat, Angkatan Udara AS telah berhasil menerbangkan prototipe jet tempur berukuran penuh.
"Pesawat ini adalah sesuatu yang belum pernah dilihat orang sebelumnya. Perencanaannya pun telah berlangsung lama," imbuhnya.
Trump juga menegaskan bahwa F-47 akan mampu beroperasi bersama kendaraan udara tak berawak (UAV), sebuah fitur utama yang menjadi perhatian militer AS setelah melihat penggunaan drone dalam perang antara Rusia dan Ukraina.
"Jet ini dapat terbang bersama drone. Jumlahnya bisa sebanyak yang kita inginkan," ungkapnya.
"Teknologi ini baru, tetapi tetap memerlukan kendali manusia. Dan ini adalah sesuatu yang belum bisa dilakukan pesawat lain."
Pengumuman mengenai jet tempur ini mengejutkan banyak pihak, terutama karena sebelumnya Trump sempat mengkritik Boeing pada Februari lalu terkait pembengkakan biaya dan keterlambatan produksi pesawat kepresidenan Air Force One.
Selain itu, pada Desember 2024, Angkatan Udara AS sempat menunda keputusan untuk melanjutkan proyek jet tempur generasi keenam, dengan alasan bahwa keputusan tersebut akan diserahkan kepada pemerintahan Trump.(da*)