Notification

×

Iklan

Flyover Sitinjau Lauik Ditargetkan Rampung dalam 2,5 Tahun

Selasa, 25 Maret 2025 | 14:30 WIB Last Updated 2025-03-25T07:30:00Z

Desain rencana pembangunan Jalan Layang Sitinjau Lauik Provinsi Sumatera Barat. 




Padang, Rakyatterkini.com – Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya (HK), Adjib Al Hakim, menyatakan bahwa pembangunan Flyover Sitinjau Lauik, yang menghubungkan Kota Padang dan Solok di Sumatera Barat, diperkirakan akan selesai dalam waktu 2,5 tahun.**  

"Proyek ini memiliki nilai investasi sebesar Rp2,793 triliun dan ditargetkan rampung dalam 2,5 tahun masa konstruksi, dengan masa operasional selama 10 tahun," ungkap Adjib Al Hakim di Padang, Senin (24/3).  

Pengerjaan proyek ini dilakukan oleh PT Hutama Panorama Sitinjau Lauik (PT HPSL), sebuah Badan Usaha Pelaksana (BUP) yang dibentuk oleh konsorsium Hutama Karya dengan kepemilikan sebesar 55 persen serta Hutama Karya Infrastruktur sebesar 45 persen. Ruang lingkup proyek mencakup perencanaan teknis, pembangunan jalan dan flyover sepanjang 2,774 kilometer, serta pemeliharaan selama masa operasional.  

Setelah selesai, Flyover Sitinjau Lauik diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat Sumatera Barat, terutama dalam meningkatkan konektivitas antarwilayah, mempercepat mobilitas warga, serta mempermudah akses ke fasilitas publik.  

"Selain memperlancar arus transportasi, proyek ini juga bertujuan untuk mengurangi risiko kecelakaan di jalur Padang-Solok yang terkenal memiliki medan ekstrem," jelas Adjib.  

Lebih lanjut, kehadiran flyover ini akan memperluas akses ke berbagai destinasi wisata unggulan di Sumatera Barat, seperti Danau Singkarak dan Lembah Harau. Dengan adanya infrastruktur ini, diharapkan sektor pariwisata semakin berkembang, distribusi barang dan logistik menjadi lebih efisien, serta perekonomian daerah semakin terdorong.  

"Proyek ini juga berkontribusi dalam menekan biaya logistik dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar," tambahnya.  

Sementara itu, Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum Kementerian PUPR, Rachman Arief Dienaputra, menjelaskan bahwa pembangunan flyover ini menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).  

"Flyover Sitinjau Lauik dibangun untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan lalu lintas, khususnya di tikungan Panorama I yang dikenal sebagai titik rawan kecelakaan," terang Rachman.(da*)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update