![]() |
ilustrasi |
Jakarta, Rakyatterkini.com – PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Indonesia Power (PLN IP) berhasil meraih 19 penghargaan dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH).
Penghargaan ini menjadi bukti nyata atas dedikasi perusahaan dalam menjaga kelestarian lingkungan dan menekan emisi, sesuai dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).
Sebagai anak perusahaan dari PT PLN, PLN Indonesia Power didirikan pada 3 Oktober 1995 dengan nama awal PT PLN Pembangkitan Jawa Bali I (PT PJB I). Kemudian, pada 8 Oktober 2000, perusahaan ini berganti nama menjadi Indonesia Power.
Saat ini, PLN Indonesia Power menjadi perusahaan pembangkit listrik terbesar di kawasan Asia Tenggara dengan kapasitas mencapai 21,08 Giga Watt (GW).
Untuk menjawab tantangan dalam penyediaan listrik, PLN IP terus melakukan berbagai inovasi dan transformasi guna mendukung transisi energi nasional menuju target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060.
Sebagai bagian dari transformasi berkelanjutan, perusahaan telah memperkenalkan program unggulan melalui penerapan Digital Power Plant atau Reliability and Efficiency Optimization Center (REOC) guna meningkatkan kinerja pembangkit.
PLN Indonesia Power juga menjalankan dua proyek strategis dalam pengembangan energi baru terbarukan (EBT), yakni Hijaunesia Project dan Hydronesia Project.
Daftar Perusahaan yang Meraih PROPER Emas
1. PT PLN Indonesia Power PLTP Kamojang Darajat
PLTP Kamojang Darajat, yang dikelola oleh PT PLN Indonesia Power UBP Kamojang, merupakan pembangkit listrik tenaga panas bumi dengan kapasitas terpasang 195 Megawatt (MW). Pada tahun 2020, total produksi listriknya mencapai 1.368,776 Gigawatt hour (GWh), setara dengan 0,77 juta barel minyak.
Energi listrik yang dihasilkan disalurkan ke Gardu Induk PLN di Bandung Selatan dan Cilawu Garut, lalu terhubung ke jaringan listrik interkoneksi Jawa-Bali.
Selain berkontribusi dalam penyediaan listrik, PLTP Kamojang-Darajat juga berupaya mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK).
2. PT PLN Indonesia Power PLTGU Semarang
PLTGU Semarang, yang dikelola oleh PT PLN Indonesia Power UBP Semarang, merupakan salah satu pembangkit listrik di Kota Semarang, Jawa Tengah.
Pembangkit ini memiliki kapasitas terpasang sebesar 1.333,9 MW dan beroperasi dalam sistem jaringan 150 kV. PLTGU Semarang berperan penting dalam menjaga keandalan serta kualitas sistem kelistrikan Jawa-Bali, khususnya di wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Di samping menyediakan listrik, pembangkit ini juga berkomitmen pada pemberdayaan masyarakat melalui program Julang Emas (Jaga Gunung Ungaran Melestarikan Lingkungan Bersama Masyarakat).
Sejak 2021, PLTGU Semarang juga mengembangkan program ekonomi berbasis komunitas dengan membudidayakan kopi, yang membantu meningkatkan pendapatan petani hingga ratusan juta rupiah.
3. PT PLN Indonesia Power PLTGU Cilegon
PLTGU Cilegon memiliki kapasitas 740 MW dengan konfigurasi 2-2-1. Pembangkit ini telah beroperasi sejak 2006 dan resmi menjadi bagian dari Indonesia Power pada tahun 2023.
Berlokasi di Kabupaten Serang, Banten, PLTGU Cilegon menjadi pemasok utama listrik di wilayah Banten.
Meski berfokus pada penyediaan energi, pembangkit ini tetap mengutamakan pengurangan emisi serta penerapan ekonomi berkelanjutan. Salah satu inovasinya adalah efisiensi penggunaan material dan energi melalui modifikasi hambatan Level Switch Water Box Condenser pada turbin uap.
Selain itu, perusahaan juga mendukung ekonomi masyarakat setempat dengan program Bersemi (Kampung Inovatif, Bersih, Sejahtera, dan Mandiri) serta inisiatif sosial "Teman Winter" (waste management, environmental improvement, and learning center).(da*)