![]() |
Lahan kelapa sawit yang baru di remajakan (replanting) |
Simpangempat, Rakyatterkini.com– Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, mengimbau para petani kelapa sawit untuk bergabung dalam kelompok tani guna mengajukan program peremajaan atau replanting bagi tanaman sawit yang telah berusia lebih dari 25 tahun.
Sekretaris Dinas Perkebunan dan Peternakan Pasaman Barat, Afrizal, menjelaskan bahwa tanaman sawit dengan usia di atas 25 tahun perlu diremajakan agar produksi tetap optimal. "Untuk menjaga hasil panen tetap tinggi, sawit yang sudah tua harus segera diremajakan," ujarnya di Simpang Empat, Sabtu.
Menurut Afrizal, sawit yang telah berusia lebih dari 25 tahun biasanya hanya menghasilkan kurang dari 10 ton per hektare per tahun. Oleh sebab itu, Pemkab Pasaman Barat menargetkan peremajaan kebun sawit rakyat seluas 1.000 hektare hingga tahun 2035.
Sejak 2018, Pemkab Pasaman Barat telah menjalankan program peremajaan sawit dengan total lahan yang telah diremajakan mencapai 2.009 hektare.
Untuk mengikuti program ini, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, seperti usia tanaman di atas 25 tahun, produksi di bawah 10 ton per hektare per tahun, penggunaan bibit yang tidak unggul, serta luas lahan minimal 50 hektare dalam radius 10 kilometer. Program ini didanai oleh Kementerian Pertanian RI melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), dengan realisasi peremajaan seluas 143 hektare pada 2024.
Dalam proses pengajuan, program ini juga telah memanfaatkan aplikasi digital untuk memudahkan koordinasi antara petani, pemerintah kabupaten, provinsi, hingga pusat. Selain itu, peremajaan sawit juga harus didukung dengan surat keterangan dari BPN/ATR setempat dan dokumen dari BPKH Wilayah 1 Medan terkait status lahan.
Program ini dinilai memberikan manfaat besar bagi petani, seperti peningkatan produktivitas dan diversifikasi tanaman, yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan mereka.
Berdasarkan data, luas perkebunan sawit di Pasaman Barat mencapai 189.508 hektare, dengan 62.574 hektare milik perusahaan dan 126.934 hektare merupakan perkebunan rakyat. Dari luas tersebut, potensi peremajaan sawit rakyat mencapai 126.934 hektare, namun hingga saat ini baru sekitar dua persen yang telah diremajakan.
Afrizal berharap program ini dapat terus berjalan dan semakin berkembang di tahun-tahun mendatang. "Semoga program ini bisa terus berlanjut setiap tahun," pungkasnya. (da*)