Notification

×

Iklan

Pemerintah Mempersiapkan Penyelenggaraan Haji 2025, Ini Fokus Utamanya

Kamis, 13 Maret 2025 | 06:30 WIB Last Updated 2025-03-12T23:30:00Z

Menteri Agama Nasaruddin Umar dan Wakil Menteri Agama Romo Syafi'i memberikan keterangan pers


Jakarta, Rakyatterkini.com – Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar, menyoroti sejumlah hal penting yang menjadi perhatian pemerintah dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun 2025.


Pada tahun ini, Indonesia mendapatkan kuota haji sebanyak 221.000 jemaah. Kuota tersebut terdiri dari 203.320 jemaah haji reguler dan 17.680 jemaah haji khusus.


Adapun kuota haji reguler terbagi sebagai berikut:

  • 190.897 jemaah reguler yang berhak melunasi biaya sesuai urutan porsi,
  • 10.166 jemaah prioritas lansia,
  • 685 pembimbing ibadah dari Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU), serta
  • 1.572 petugas haji daerah (PHD).

Jadwal Pelunasan Biaya Haji

Kementerian Agama menetapkan dua tahap pelunasan biaya haji. Tahap pertama dimulai pada 14 Februari 2025 hingga 14 Maret 2025, sedangkan tahap kedua berlangsung dari 24 Maret 2025 hingga 17 April 2025.


Menteri Agama menegaskan bahwa seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan haji harus tetap bekerja hingga proses pelunasan tahap kedua selesai.


"Kami akan meminta semua pihak terkait, termasuk perusahaan penyelenggara haji, untuk tetap beroperasi tanpa libur sampai tahap pelunasan selesai," ujar Nasaruddin dalam Rapat Kerja dengan Komisi VIII DPR RI, Rabu (12/3/2025).


Kualitas Makanan Jemaah Haji

Kementerian Agama juga berkomitmen memastikan makanan atau katering bagi jemaah haji memenuhi standar kelayakan dan aturan yang berlaku. Pasalnya, kualitas katering bagi jemaah kerap menjadi perbincangan setiap tahunnya.


"Kami akan melakukan intervensi langsung terhadap segala bentuk pelanggaran, termasuk dalam hal katering. Aturan yang ada harus diterapkan dengan tegas," kata Nasaruddin.


Kerja Sama dengan Maskapai Penerbangan

Pada Februari lalu, Kementerian Agama telah menandatangani kerja sama dengan maskapai Lion Air. Maskapai ini akan melayani keberangkatan jemaah haji tahun 1446H/2025M melalui dua embarkasi, yaitu Padang (PDG) dan Banjarmasin (BDJ). Lion Air akan menggunakan pesawat Airbus 330 berkapasitas 423 penumpang.


Menteri Agama juga mengungkapkan bahwa pesawat yang digunakan untuk jemaah haji tahun ini memiliki tahun produksi yang lebih baru, sehingga dapat meningkatkan kenyamanan perjalanan.


Selain itu, ia menyoroti perbedaan harga tiket pesawat antar-embarkasi yang cukup signifikan. Menurutnya, biaya penerbangan dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti kebutuhan technical landing di bandara alternatif untuk pengisian bahan bakar serta keperluan tenaga operasional tambahan di bandara tersebut.


"Faktor-faktor ini menyebabkan adanya perbedaan harga antara penerbangan langsung dan penerbangan dengan transit," jelasnya.


Efisiensi Petugas Haji

Salah satu perhatian utama lainnya adalah efisiensi jumlah petugas haji. Nasaruddin mengungkapkan bahwa jumlah petugas haji yang semula sekitar 4.000 orang kini dikurangi menjadi sekitar 2.200 orang.


Berdasarkan evaluasi tahun-tahun sebelumnya, ditemukan bahwa hampir separuh dari total petugas haji sebelumnya tidak bekerja secara optimal. Oleh karena itu, pemerintah berupaya meningkatkan efektivitas sistem manajemen dan pengawasan terhadap petugas haji.


"Kami memiliki data statistik yang menunjukkan bahwa sekitar 50% petugas tahun lalu tidak bekerja secara efisien. Oleh sebab itu, kami akan memperketat sistem pengawasan agar lebih efektif," pungkasnya.(da*)



IKLAN



×
Berita Terbaru Update