Notification

×

Iklan

OKI Dukung Liga Arab Tolak Rencana Trump di Gaza

Sabtu, 08 Maret 2025 | 19:00 WIB Last Updated 2025-03-08T12:00:00Z

Menyambut bulan suci ramada di Gaza, Kamis (27/2/2025). 


Jakarta, Rakyatterkini.com – Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) menyatakan dukungannya terhadap langkah Liga Arab dalam menanggapi rencana Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang ingin mengambil alih Jalur Gaza serta memindahkan penduduknya.


Sebagai alternatif, usulan yang diajukan adalah melakukan rekonstruksi Gaza di bawah kepemimpinan Otoritas Palestina di masa mendatang.


Dalam pertemuan darurat di Jeddah, Arab Saudi, OKI yang beranggotakan 57 negara, memberikan dukungan terhadap rencana tersebut setelah sebelumnya Liga Arab meratifikasinya dalam KTT di Kairo.


Menteri Luar Negeri Mesir, Badr Abdelatty, menilai bahwa inisiatif yang diajukan negaranya merupakan langkah positif. "Pertemuan darurat tingkat menteri OKI telah menyetujui rencana Mesir, yang kini menjadi agenda bersama dunia Arab dan Islam," ujarnya, dikutip dari AFP pada Sabtu (7/3/2025).


"Ini jelas merupakan perkembangan yang sangat positif," tambah Abdelatty.


Dalam KTT yang berlangsung di Kairo, para pemimpin negara-negara Arab juga mengumumkan pembentukan dana perwalian guna mendukung rekonstruksi Gaza serta mendorong komunitas internasional untuk turut berkontribusi.


"Langkah berikutnya adalah memastikan rencana ini mendapat pengakuan internasional dengan melibatkan Uni Eropa serta negara-negara seperti Jepang, Rusia, dan Tiongkok," ungkap Abdelatty.


"Kami tengah berupaya untuk mewujudkannya dan telah melakukan komunikasi dengan berbagai pihak, termasuk Amerika Serikat," imbuhnya.


Namun, respons Liga Arab ini tidak mencantumkan secara jelas peran Hamas—kelompok yang mengendalikan Gaza—dan mendapatkan penolakan dari Amerika Serikat serta Israel.


Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Tammy Bruce, menyatakan bahwa inisiatif tersebut belum memenuhi ekspektasi Washington. Sementara itu, Utusan Khusus AS untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, memberikan tanggapan lebih positif dengan menyebutnya sebagai "langkah awal yang konstruktif dari Mesir."


Rabha Seif Allam, analis dari Pusat Studi Politik dan Strategis Al-Ahram di Kairo, menilai bahwa Mesir sedang menggalang dukungan luas untuk rencananya. "Ini adalah upaya membentuk koalisi besar yang menentang pemindahan warga Palestina dari Gaza," jelasnya.


Rencana Trump telah mempersatukan negara-negara Arab dalam satu sikap penolakan, dengan Arab Saudi sebelumnya juga menggelar pertemuan untuk membahas alternatif solusi bagi Gaza.


Dalam pertemuan tersebut, OKI turut mengesahkan kembalinya Suriah sebagai anggota organisasi, setelah sebelumnya ditangguhkan sejak 2012 akibat perang saudara yang berlangsung di bawah kepemimpinan Bashar al-Assad.


"Keputusan ini merupakan langkah signifikan dalam mengembalikan Suriah ke komunitas regional dan internasional sebagai negara yang merdeka dan berkeadilan," demikian pernyataan resmi dari Kementerian Luar Negeri Suriah. (da*)



IKLAN



×
Berita Terbaru Update