 |
| Jalan tol yang belum selesai |
Jakarta, Rakyatterkini.com - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengungkapkan perkembangan terbaru terkait Proyek Strategis Nasional (PSN) jalan tol yang dimulai di era Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi). Saat ini, proyek-proyek yang telah berjalan masih terus dikerjakan.
Di masa pemerintahan Jokowi, jumlah PSN jalan tol mencapai lebih dari 30 proyek. Namun, pada era Presiden Prabowo Subianto, hanya empat proyek yang masuk dalam daftar PSN, yakni Tol Serang-Panimbang, Tol Probolinggo-Banyuwangi, Tol Akses Pelabuhan Patimban, dan Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS).
Direktur Jalan Bebas Hambatan Ditjen Bina Marga Kementerian PU, Wilan Oktavian, menyatakan bahwa proses pembangunan dan pembebasan lahan untuk proyek-proyek jalan tol yang dimulai di era Jokowi masih terus berlangsung.
"Soal statusnya (dicabut atau tidak), kami belum tahu pasti. Setahu kami, proyek-proyek sebelumnya juga belum resmi dicabut. Jadi, statusnya saat ini masih belum jelas," ujar Wilan di kantor Kementerian PU, Jakarta, Rabu (12/3/2025).
Ia menjelaskan bahwa salah satu indikator proyek jalan tol dapat masuk dalam daftar PSN adalah pendanaan pembebasan lahannya yang berasal dari Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN). Saat ini, proses tersebut masih berjalan.
"Kalau untuk PSN di sektor jalan tol, salah satu syaratnya adalah lahan dibebaskan oleh LMAN. Jika pendanaannya berhenti, barulah status PSN bisa dicabut. Tapi sampai sekarang, belum ada perintah penghentian, terutama untuk proyek-proyek yang masih berjalan," jelasnya.
Sebagai contoh, ia menyebutkan proyek Jalan Tol Jogja-Bawean yang tidak masuk dalam daftar PSN berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) No. 12 Tahun 2025, tetapi proses pembebasan lahannya tetap dilanjutkan. Hal yang sama juga terjadi pada Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu).
Meskipun tidak termasuk dalam daftar PSN di era Prabowo, pembebasan lahan untuk Seksi 2B Duren Jaya-Tambun masih terus berjalan. Proyek dengan nilai investasi Rp 5,9 triliun ini sebelumnya sempat tertunda akibat kebijakan efisiensi anggaran.
"Sumber dana Becakayu awalnya dari Rupiah Murni, tetapi saat ini anggaran tersebut belum tersedia, sehingga konstruksinya sementara dihentikan. Namun, sesuai arahan Pak Dirjen (Roy Rizali Anwar), proyek ini tetap akan dilanjutkan dengan mencari sumber pendanaan lain," tambahnya.
Di sisi lain, Wilan mengaku belum mengetahui secara pasti apakah ada pengumuman resmi terkait pencabutan proyek-proyek jalan tol dari daftar PSN. Namun, dalam aturan terbaru, tidak disebutkan bahwa PSN lama otomatis dicabut atau dihentikan.
Sebagai informasi, Presiden Prabowo Subianto telah menetapkan 77 proyek dan program sebagai PSN untuk periode 2025-2029. Angka ini lebih sedikit dibandingkan dengan daftar PSN di era Jokowi, yang tertuang dalam Peraturan Menteri Koordinator (Permenko) Bidang Perekonomian No. 12 Tahun 2024.
Dalam Perpres 12/2025 dijelaskan bahwa daftar proyek yang ditetapkan bersifat indikatif dan dapat mengalami perubahan berdasarkan evaluasi proyek-proyek PSN sebelumnya maupun penambahan proyek baru yang memenuhi kriteria sesuai regulasi yang berlaku.(da*)
