![]() |
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam konferensi pers di Jakarta, 26 Februari 2025. |
Jakarta, Rakyatterkini.com – Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan harapannya agar para produsen mobil di Indonesia dapat menurunkan harga kendaraan guna mendorong daya beli masyarakat yang saat ini sedang melemah.
Pernyataan tersebut disampaikan Agus saat menghadiri peresmian pabrik baru Daihatsu di Karawang, Jawa Barat. Meski demikian, ia menegaskan bahwa usulan tersebut bukan merupakan instruksi resmi dari pemerintah, melainkan hanya sekadar saran.
"Kami berharap ada kebijakan baru dari pabrikan, misalnya menurunkan harga jual mobil. Ini bukan arahan, melainkan sebuah usulan," ujar Agus Gumiwang, dikutip dari Detik Oto, Sabtu (1/3/2025).
Dorongan Inovasi dan Dukungan Berkelanjutan
Selain itu, Agus juga menekankan pentingnya inovasi dalam pengembangan kendaraan yang lebih ramah lingkungan. Ia berharap produsen otomotif dapat terus menghadirkan inovasi baru dengan dukungan berkelanjutan dari pemerintah.
"Kami berharap ada perhatian lebih terhadap inovasi hijau yang berorientasi pada keberlanjutan lingkungan. Ini perlu dibarengi dengan langkah strategis dan dukungan dari pemerintah, sehingga pasar otomotif Indonesia bisa segera pulih," tambahnya.
Penurunan Penjualan Mobil di Indonesia
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), total penjualan mobil secara wholesales sepanjang tahun lalu tercatat sebesar 865.723 unit, turun 13,9 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang mencapai 1.005.802 unit.
Sementara itu, penjualan ritel mobil selama tahun 2024 juga mengalami penurunan sebesar 10,9 persen, menjadi 889.680 unit dari sebelumnya 998.059 unit. Meskipun menurun, angka tersebut masih lebih tinggi dari target yang telah direvisi oleh Gaikindo, yaitu 850 ribu unit dalam setahun.
"Penurunan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor. Kita tidak bisa hanya menyalahkan satu penyebab, tetapi harus melihat akar permasalahannya. Beberapa faktor yang berkontribusi termasuk melemahnya daya beli masyarakat dan tantangan ekonomi global," jelas Agus.
Dengan adanya dorongan inovasi dan strategi penyesuaian harga, diharapkan industri otomotif Indonesia dapat segera kembali bangkit dan memenuhi kebutuhan pasar secara lebih efektif.(da*)