Notification

×

Iklan

Ketegangan Meningkat, Iran Tegaskan Siap Hadapi Serangan

Rabu, 26 Maret 2025 | 17:31 WIB Last Updated 2025-03-26T10:31:00Z

ilustrasi


Jakarta, Rakyatterkini.com – Situasi di Timur Tengah semakin memanas setelah Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, menyatakan bahwa tidak ada negara yang berani menyerang Iran. Pernyataan ini muncul di tengah peningkatan kehadiran militer Amerika Serikat (AS), yang mengerahkan dua kapal induk bertenaga nuklir ke kawasan tersebut.  

Araghchi menegaskan bahwa kekuatan militer Iran mampu menangkal segala bentuk ancaman eksternal.  

_"Musuh kami memahami risiko besar jika berani melakukan agresi terhadap wilayah kami,"_ ujarnya, dikutip dari Newsweek, Rabu (26/3/2025).  

Ia juga menambahkan bahwa kesiapan Angkatan Bersenjata Iran, serta layanan darurat dan sipil, telah mencapai tingkat tertinggi. Menurutnya, kondisi ini menjadi faktor utama yang membuat Iran tetap tangguh di tengah meningkatnya ketegangan.  

Iran Tolak Negosiasi Langsung dengan AS  
Dalam kesempatan yang sama, Araghchi menegaskan bahwa Iran tidak akan berunding secara langsung dengan Amerika Serikat, tetapi tetap membuka peluang untuk negosiasi tidak langsung melalui perantara.  

_"Kami tidak akan melakukan perundingan langsung dengan AS, tetapi jalur negosiasi tidak langsung masih tersedia melalui berbagai saluran,"_ ungkapnya.  

Sebelumnya, Presiden Donald Trump mengklaim telah mengirim surat kepada pemerintah Iran, yang berisi kesediaan untuk berunding, tetapi juga peringatan keras terkait kemungkinan aksi militer terhadap Teheran.  

Iran Siap Hadapi Serangan Militer 
Selain pernyataan dari Menteri Luar Negeri, Komandan Angkatan Laut Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), Alireza Tangsiri, juga menegaskan kesiapan Iran dalam menghadapi ancaman militer.  

_"Prioritas utama kami adalah kesiapan tempur dan pengembangan kemampuan bertahan,"_ kata Tangsiri dalam wawancara dengan media pemerintah Iran.  

Ia juga mengungkapkan bahwa IRGC tengah mengembangkan sistem persenjataan berbasis kecerdasan buatan (AI), yang dianggap sebagai kebutuhan utama dalam strategi pertahanan di masa depan.  

AS Tambah Kekuatan Militer di Timur Tengah 
Pernyataan keras dari pejabat Iran ini muncul seiring dengan meningkatnya kehadiran militer AS di kawasan. Menteri Pertahanan AS, Pete Hegseth, telah menginstruksikan pengerahan dua kelompok kapal induk dalam beberapa bulan ke depan untuk memperkuat operasi militer di Timur Tengah.  

Langkah ini bertujuan untuk menekan kelompok Houthi di Yaman, yang diketahui mendapat dukungan dari Iran. Dengan dikirimkannya kapal induk USS Harry S. Truman dan USS Carl Vinson, AS berupaya meningkatkan patroli serta memperkuat serangan di wilayah tersebut.  

Dengan Iran yang terus memperkuat kemampuan militernya dan AS yang meningkatkan kehadiran angkatan lautnya, situasi di Timur Tengah diperkirakan akan semakin tegang dalam waktu dekat.(da*)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update