Notification

×

Iklan

Hanwoo, Daging Sapi Korea yang Lebih Mahal dari Wagyu

Kamis, 13 Maret 2025 | 03:38 WIB Last Updated 2025-03-12T20:38:00Z

ilustrasi


Jakarta,Rakyatterkini.com– Di Korea Selatan, ada ungkapan bahwa seseorang yang mentraktir daging sapi pasti memiliki tujuan tertentu. Hal ini bukan tanpa alasan, mengingat daging sapi di Korea adalah hidangan istimewa yang umumnya hanya disajikan dalam acara penting karena harganya yang tinggi.


Bahkan, di antara berbagai jenis daging sapi di dunia, daging sapi Korea yang dikenal sebagai Hanwoo dianggap sebagai salah satu yang terbaik, bahkan lebih unggul dari Wagyu Jepang.


Harga Mahal, Kualitas Premium

Daging sapi Hanwoo terkenal dengan harga yang tinggi. Sebagai contoh, harga rata-rata steak sirloin Hanwoo mencapai 148.000 won per kg atau sekitar Rp1,7 juta. Angka ini menjadikannya daging sapi termahal di antara 10 negara maju, termasuk Amerika Serikat, Jepang, dan Prancis.


Sebagai perbandingan, harga Wagyu Jepang berkisar US$100 per kg atau sekitar Rp1,5 juta, sementara daging sapi dari Prancis dan China hanya sekitar US$27 per kg atau sekitar Rp420 ribu.


Sejarah dan Keistimewaan Hanwoo

Hanwoo memiliki sejarah panjang dalam budaya Korea. Menurut laporan South China Morning Post, sejak era Tiga Kerajaan (57 SM–668 M), sapi Hanwoo sudah dianggap sebagai aset berharga karena perannya dalam sektor pertanian.


Pada masa Dinasti Goryeo (918–1392), konsumsi daging sapi sempat dihindari karena pengaruh ajaran Buddha yang kuat. Namun, saat memasuki Dinasti Joseon (1392–1897), konsumsi daging sapi mulai meningkat meskipun tetap terbatas. Bahkan, pemerintah saat itu sempat melarang penyembelihan sapi hanya enam tahun setelah berdirinya dinasti untuk menjaga populasi ternak yang dibutuhkan dalam pertanian.


Saat ini, Hanwoo dikembangbiakkan secara eksklusif di Korea dengan sistem yang sangat terkontrol. Sejak 1969, pemerintah Korea meluncurkan program peningkatan kualitas Hanwoo, yang berhasil meningkatkan bobot rata-rata sapi hampir dua kali lipat dalam 45 tahun, dari 358 kg pada 1974 menjadi 694 kg pada 2019.


Hanwoo terdiri dari lima jenis utama, yaitu kuning, hitam, Jeju hitam, belang macan, dan putih. Namun, jenis kuning adalah yang paling umum ditemukan di pasaran. Hal ini berkaitan dengan masa penjajahan Jepang (1910–1945), di mana pemerintah kolonial lebih memilih jenis ini untuk diambil kulitnya.


Proses Pemeliharaan dan Kelebihan Hanwoo

Berbeda dengan industri daging sapi di Amerika yang berskala besar dan terindustrialisasi, peternakan Hanwoo masih didominasi oleh usaha kecil yang menggunakan metode tradisional dengan sentuhan teknologi modern.


Salah satu faktor yang membuat Hanwoo begitu istimewa adalah jenis pakan yang diberikan. Beberapa peternakan menggunakan chongche bori atau batang jelai yang difermentasi untuk memperkaya rasa daging. Selain itu, sapi Hanwoo diberi makanan alami seperti jagung, rumput berkualitas tinggi, dan biji-bijian khusus yang membantu pembentukan marbling yang ideal.


Setelah melalui proses penggemukan selama 28–30 bulan, sapi Hanwoo disembelih di rumah pemotongan hewan yang diawasi secara ketat. Korea memiliki sistem klasifikasi daging yang ketat, sehingga hanya daging dengan kualitas terbaik yang mendapatkan label premium Hanwoo.


Hanwoo vs. Wagyu: Mana yang Lebih Baik?

Banyak yang membandingkan Hanwoo dengan Wagyu Jepang, namun para chef profesional menilai Hanwoo lebih unggul dalam keseimbangan rasa dan tekstur.


Wagyu dikenal dengan marbling tinggi yang membuatnya sangat lembut dan "meleleh di mulut." Namun, beberapa orang merasa rasanya terlalu ringan. Sebaliknya, Hanwoo memiliki komposisi lemak dan daging yang lebih seimbang, yaitu sekitar 50-50 atau 60-40, sehingga memberikan tekstur lebih kenyal serta cita rasa daging sapi yang lebih kuat.


Jacky Chung, Executive Chef dari Sheraton Hong Kong Tung Chung, menggambarkan Hanwoo sebagai daging yang lebih kaya rasa dibandingkan steak Amerika yang cenderung lebih kering. Hanwoo juga tidak seberlemak Wagyu, membuatnya menjadi pilihan ideal bagi mereka yang mencari keseimbangan sempurna antara rasa dan tekstur.(da*)



IKLAN



×
Berita Terbaru Update