Notification

×

Iklan

Empat Wartawan Diserang di Sijunjung, Polda Sumbar Diminta Bertindak

Selasa, 18 Maret 2025 | 07:37 WIB Last Updated 2025-03-18T00:37:12Z

Pemimpin Redaksi Jejak Media Group Ismail Raja Tega. 


Padang, Rakyatterkini.com – Insiden kekerasan yang menimpa empat wartawan media online saat bertugas di Tanjung Lolo, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat, pada Kamis hingga Jumat dini hari (13–14 Maret 2025) menuai kecaman dari berbagai pihak. Salah satu yang mengecam tindakan tersebut adalah Ismail N Raja Tega, Pemimpin Redaksi Jejak Media Group sekaligus seorang advokat.


Ismail mengutuk keras aksi yang diduga dilakukan oleh oknum wali korong beserta kelompoknya terhadap para jurnalis tersebut. Ia mendesak Polda Sumbar untuk segera menindak pelaku kekerasan tersebut.


"Polda Sumbar harus segera menangkap para pelaku yang telah melakukan tindak kekerasan dan kriminalisasi terhadap wartawan. Negara kita adalah negara hukum, tidak boleh ada tindakan main hakim sendiri. Kejadian ini sangat melukai hati para jurnalis," ujarnya dalam pernyataan tertulis, Senin (17/3/2025) malam.


Sebagai advokat dan bagian dari komunitas pers, Ismail menyatakan kesiapannya untuk mendampingi para korban dalam melaporkan insiden ini ke pihak berwajib.


"Saya siap mendampingi keempat wartawan yang menjadi korban kekerasan di Tanjung Lolo Sijunjung untuk melaporkan kejadian ini ke Polda Sumbar. Tidak ada seorang pun yang boleh kebal hukum. Setiap pelaku kejahatan harus mempertanggungjawabkan perbuatannya," tegasnya.


Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa para wartawan tersebut diduga menjadi korban perampokan, penganiayaan, penyekapan, serta pemerasan oleh sekelompok orang yang diduga kuat terkait dengan praktik ilegal, seperti penyalahgunaan BBM subsidi dan tambang emas ilegal. Bahkan, salah satu wartawati yang disekap nyaris menjadi korban pelecehan seksual.


Adapun keempat wartawan yang menjadi korban yakni Suryani (Nusantararaya.com), Jenni (Siagakupas.com), Safrizal (Detakfakta.com), dan Hendra Gunawan (Mitrariau.com). Mereka diserang setelah mengungkap praktik penyalahgunaan BBM Biosolar, yang diduga akan digunakan untuk kegiatan tambang emas ilegal yang berkaitan dengan Wali Korong Tanjung Lolo.


"Berdasarkan informasi yang diperoleh, keempat wartawan ini mengalami kekerasan yang sangat keji. Mereka mengalami perampokan, intimidasi, serta penganiayaan secara bergantian. Barang-barang mereka, termasuk dua unit laptop, dua unit ponsel, pakaian, charger, alat pemadam api, dongkrak mobil, dan perlengkapan lainnya, dirampas oleh para pelaku," ungkap Ismail.


Selain mengalami penyiksaan, para wartawan tersebut juga disekap dan dipaksa membayar uang tebusan sebesar Rp20 juta untuk bisa dibebaskan.(da*)



IKLAN



×
Berita Terbaru Update