![]() |
Diet seimbang. |
Jakarta, Rakyatterkini.com - Memiliki bentuk tubuh ideal atau yang sering disebut body goals tentu memerlukan usaha yang konsisten. Salah satu langkah penting untuk mencapainya adalah dengan menjaga pola makan melalui program diet yang sehat. Namun, banyak orang masih salah memahami konsep diet, bahkan menghindari karbohidrat seperti nasi, yang justru dapat berdampak negatif pada tubuh.
Ahli gizi, dr. Mulianah Daya, M.Gizi, Sp.GK, menekankan bahwa diet harus dilakukan dengan nyaman dan berkelanjutan. Menghindari karbohidrat secara total dapat menyebabkan tubuh kehilangan energi dan menurunkan konsentrasi.
"Tubuh membutuhkan setidaknya 130 gram karbohidrat per hari karena hampir semua sel memerlukan glukosa sebagai sumber energi utama. Jika asupan karbohidrat terlalu rendah, tubuh akan kekurangan energi, menyebabkan otak sulit bekerja, menurunkan produktivitas, bahkan membuat kita mudah mengantuk dan sulit berkonsentrasi," jelas dr. Mulianah dalam acara Daily Meal ‘Diet Mesti Nyaman’ di kawasan Matraman, Jakarta Timur.
Alternatif Karbohidrat Sehat untuk Diet
Oleh karena itu, menghindari karbohidrat sepenuhnya saat diet bukanlah pilihan yang bijak. Sebagai solusinya, dr. Mulianah menyarankan untuk tetap mengonsumsi karbohidrat tetapi memilih sumber yang lebih sehat, seperti beras porang.
"Nasi porang lebih baik untuk menurunkan berat badan karena kalorinya lebih rendah dan kandungan seratnya lebih tinggi," tambahnya.
Selain beras porang, beberapa alternatif lain yang bisa menjadi pilihan dalam program diet adalah nasi jagung, nasi merah, dan nasi singkong. Karbohidrat kompleks ini memiliki serat tinggi, sehingga membuat rasa kenyang bertahan lebih lama, membantu mengontrol asupan makanan, dan mendukung program diet yang lebih efektif.
"Pilihlah jenis nasi yang lebih mengenyangkan dan kaya serat, seperti nasi jagung, nasi singkong, atau nasi porang, agar tubuh tetap mendapatkan energi yang cukup tanpa kelebihan kalori," lanjutnya.
Puasa sebagai Momentum Memperbaiki Pola Makan
Memasuki bulan Ramadan, dr. Mulianah juga menyoroti bahwa ini bisa menjadi kesempatan terbaik untuk memperbaiki pola makan sekaligus menurunkan berat badan. Namun, ia menekankan bahwa diet saat puasa tetap harus memperhatikan keseimbangan asupan karbohidrat, protein, dan gula.
"Bulan puasa adalah momen yang tepat untuk menurunkan berat badan, asalkan porsinya sesuai, kalorinya terjaga, dan tetap diimbangi dengan olahraga," pungkasnya.(BPP)