Jakarta, Rakyatterkini.com - Cuaca ekstrem melanda Kota Mataram dan empat kabupaten di Lombok, yakni Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, dan Lombok Utara, sepanjang Sabtu (22/3/2025). Kondisi ini menyebabkan sejumlah pohon tumbang, puluhan rumah warga mengalami kerusakan parah, serta longsor di ruas jalan menuju Sekotong.
Di Kecamatan Labuapi, Lombok Barat, sebuah pohon mahoni tua yang telah lapuk tumbang akibat angin kencang. Pohon tersebut menutup badan jalan, merobohkan tiang listrik, merusak atap toko warga, dan melukai tiga pengendara motor. Batang pohon yang cukup besar itu menghalangi akses warga yang hendak menuju Kota Mataram, Lombok Barat, dan Lombok Tengah melalui jalur Bengkel dan Rumak.
"Pohon ini memang sudah sangat tua dan bagian bawahnya lapuk. Begitu diterpa angin kencang, langsung tumbang dan menghalangi jalan," ujar Lalu Sandi Apriadi, petugas siaga bencana BPBD Kabupaten Lombok Barat, Sabtu (21/3/2025). Bersama timnya, ia segera memotong batang pohon agar bisa dipindahkan ke tepi jalan.
Kemacetan terjadi sepanjang lebih dari dua kilometer, namun akhirnya lalu lintas kembali lancar setelah sekitar 30 menit petugas BPBD dan Tagana Lombok Barat berhasil menyingkirkan pohon tersebut. Upaya pembersihan jalan tetap dilakukan meski hujan terus turun.
Selain menghambat lalu lintas, tumbangnya pohon mahoni juga menyebabkan tiang listrik roboh, sehingga kabel-kabel menjuntai ke jalan raya dan berpotensi membahayakan pengguna jalan. Insiden serupa juga terjadi di beberapa lokasi lain di Lombok Barat, seperti Desa Gerung, Desa Jembatan Kembar, dan Desa Tempt. Namun, lokasi di Labuapi menjadi prioritas utama karena dampaknya yang lebih besar terhadap arus kendaraan.
Seorang warga, Alvia Utami, yang menyaksikan kejadian tersebut, mengatakan bahwa pohon tumbang saat hujan masih dalam kondisi gerimis. "Sebelum hujan deras, masih gerimis kecil, tiba-tiba angin kencang sekali, dan langsung pohon itu roboh. Atap kanopi toko rusak, dan tiga pengendara motor tertimpa," katanya.
Menurut Alvia, korban terdiri dari satu perempuan dan dua laki-laki. "Ibu-ibu mengalami keseleo di kaki dan pinggang, sedangkan dua bapak-bapak mengalami luka robek di tangan, kaki, serta jidat. Salah satu dari mereka juga mengalami luka di punggung. Para korban langsung dibawa warga ke puskesmas terdekat," tambahnya. Petugas memerlukan waktu sekitar 30 menit untuk memindahkan pohon ke tepi jalan agar lalu lintas kembali normal.
Selain insiden pohon tumbang, hujan deras yang terus menerus juga menyebabkan jalan amblas di Buwun Mas, Kecamatan Sekotong, Lombok Barat. Angin kencang turut mengakibatkan tumbangnya pohon di Kecamatan Masbagik, Lombok Timur, meski tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Di Lombok Tengah, cuaca buruk melanda sembilan kecamatan, mengakibatkan kerusakan pada sedikitnya 10 rumah yang tersebar di tiga kecamatan. Rinciannya, empat rumah rusak di Desa Mekar Damai, Kecamatan Praya; satu rumah di Desa Beber, Kecamatan Batukliang; dan lima rumah di Desa Pagutan, Kecamatan Jonggat. BPBD Lombok Tengah telah menyiapkan bantuan bagi 10 kepala keluarga yang terdampak akibat bencana ini.
Sebelumnya, pada Jumat (21/3/2025), puting beliung menerjang Kecamatan Tratak, Lombok Tengah, menyebabkan kerusakan pada Puskesmas Tratak serta puluhan rumah warga.
Kepala Puskesmas Tratak, Usman Nawawi, menjelaskan bahwa angin kencang menghancurkan jendela serta pintu kaca setebal 5 milimeter, dan merusak bagian atap puskesmas. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. "Saat itu masih pagi dan aktivitas di puskesmas belum ramai. Tiba-tiba puting beliung muncul dengan angin berputar-putar berwarna hitam, langsung menghantam jendela dan pintu puskesmas," ujar Usman.(da*)