Notification

×

Iklan

Banjir Landa Sumbar dan Riau, Ribuan Warga Terdampak

Sabtu, 01 Maret 2025 | 23:00 WIB Last Updated 2025-03-01T16:00:00Z

Banjir merendam Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, sejak Kamis (27/2). 


Jakarta, Rakyatterkini.com– Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan beberapa bencana alam yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia pada Sabtu (1/3/2025).


Curah hujan yang tinggi masih melanda sejumlah wilayah, mengakibatkan banjir di beberapa daerah, termasuk di Provinsi Sumatera Barat. Tiga kabupaten terdampak di provinsi ini, yakni Kabupaten Solok, Kabupaten Lima Puluh Kota, dan Kabupaten Pasaman.


Di Kabupaten Solok, banjir merendam satu kecamatan yang terdiri dari lima nagari sejak Jumat (28/2), mengakibatkan 320 warga terdampak. Air yang menggenang merusak 84 rumah serta menyebabkan 50 hektare sawah gagal panen.


Pada Sabtu (1/3), kondisi mulai membaik dengan debit air yang berangsur surut. Warga bersama tim BPBD Kabupaten Solok bergotong royong membersihkan permukiman terdampak.


Banjir juga terjadi di Kabupaten Pasaman, tepatnya di Nagari Lansek Kadok, Kecamatan Rao Selatan. Sebanyak 50 kepala keluarga terdampak akibat peristiwa ini.


Sementara itu, di Kabupaten Lima Puluh Kota, banjir terjadi akibat luapan beberapa sungai, seperti Sungai Batang Manggilang, Sungai Batang Maek, dan Sungai Batang Kapur Kociak. Peristiwa ini merendam permukiman warga sejak Kamis (27/2/2025).


“Kami mencatat total 366 kepala keluarga di Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kapur IX, dan Harau terdampak,” ujar Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB dalam siaran persnya.


Selain merendam rumah warga, banjir juga menggenangi 30 hektare lahan pertanian, menyebabkan kematian ternak, serta menggagalkan budidaya ikan lele dan nila.


Sejumlah infrastruktur juga terdampak, termasuk tiga jembatan yang mengalami kerusakan serta akses jalan Lubuak Alai-Koto Lamo yang hingga kini masih belum bisa dilalui kendaraan.


Banjir di Riau Meluas, Ribuan Warga Terdampak

Selain di Sumatera Barat, banjir juga terjadi di Provinsi Riau. Beberapa daerah terdampak antara lain Kabupaten Kampar, Kota Pekanbaru, Kabupaten Rokan Hulu, dan Kabupaten Kuantan Singingi.


Di Kabupaten Kampar, banjir akibat luapan Sungai Sukaramai sejak Kamis (27/2) dini hari menyebabkan 5.306 warga di Kecamatan Tapung Hulu dan Koto Kampar Hulu terdampak.


“Kerugian material yang terdata meliputi 1.382 rumah, dua masjid, dua fasilitas umum, serta satu fasilitas pendidikan yang masih dalam pendataan,” tambah Abdul Muhari.


Pada Sabtu pagi, air mulai surut di beberapa titik, namun wilayah ini masih berpotensi diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, disertai petir dan angin kencang.


Sementara itu, di Kota Pekanbaru, banjir merendam empat kecamatan, yaitu Kecamatan Bukit Raya, Sail, Tuah Madani, dan Tenayan Raya. Tinggi air bervariasi antara 65 hingga 80 sentimeter, menyebabkan 796 warga terdampak.


Di Kabupaten Kuantan Singingi, luapan Sungai Batang Kuantan akibat hujan deras merendam Desa Teluk Beringin di Kecamatan Gunung Toar serta Desa Banjar Padang di Kecamatan Kuantan Mudik pada Jumat (28/2).


Sebanyak 36 rumah warga terdampak dengan ketinggian air antara 30 hingga 50 sentimeter, sementara jumlah warga yang terkena dampaknya mencapai 144 jiwa.


Di Kabupaten Rokan Hulu, banjir telah berlangsung sejak Kamis (27/2/2025) dan berdampak pada 33 desa serta kelurahan di 11 kecamatan.


Hingga Jumat (28/2/2025), genangan air belum sepenuhnya surut, dengan ketinggian air bervariasi antara 30 hingga 100 sentimeter. BPBD Kabupaten Rokan Hulu mencatat sekitar 5.332 kepala keluarga atau 21.070 jiwa terdampak.


Sebagai upaya penanganan darurat, BPBD Rokan Hulu mengevakuasi warga, membantu penyelamatan barang-barang rumah tangga, serta menyalurkan bantuan logistik dan makanan siap saji.


Saat ini, kebutuhan mendesak di wilayah tersebut meliputi tenda pengungsian serta bahan makanan pokok.


BNPB Imbau Masyarakat Waspada Cuaca Ekstrem

Menghadapi musim hujan yang masih berlangsung dan meningkatnya kejadian bencana hidrometeorologi, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan.


Beberapa langkah mitigasi yang dapat dilakukan antara lain membersihkan saluran air dan sungai untuk mencegah penyumbatan, memantau kondisi cuaca terkini, serta memeriksa ketinggian debit air di sungai.


Selain itu, BNPB juga menyarankan agar jalur dan titik evakuasi disiapkan dengan baik guna memudahkan warga jika sewaktu-waktu harus mengungsi akibat bencana.(da*)



IKLAN



×
Berita Terbaru Update