Nyamuk penyebar DBD. |
Pariaman, Rakyatterkini.com - Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Pariaman pada 2024 mencapai 85 kasus dengan kejadian luar bisa (KLB) dua kasus.
"Pada 2023 kasus DBD di Pariaman hanya 67 kasus dengan KLB tiga kasus," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kota Pariaman, Rio Arisandi di Pariaman, Kamis (2/1/2025), seperti dikutip dari Antara.
Ia merincikan dua KLB pada 2024 terjadi di Desa Santok dan Desa Balai sedangkan KLB pada 2023 terjadi Kampung Pondok, Pauh Barat, dan Desa Rambai.
Ia mengatakan tingginya kasus DBD dan terjadinya KLB atau terdapat korban jiwa karena faktor cuaca serta terdapat wadah penampung air sebagai tempat perkembangbiakan jentik nyamuk.
Selain itu, rendahnya kesadaran warga untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan menerapkan 3 M plus juga menjadi faktor kasus DBD masih ditemukan di Pariaman.
Ia menjelaskan 3 M yakni menguras penampungan air secara berkala, menutup tempat penampungan air, dan mendaur ulang sampah yang dapat menjadi wadah penampung air.
Upaya tambahan yang dapat dilakukan atau plus yaitu dengan menggunakan obat atau tanaman pengusir nyamuk, memasang kelambu ketika tidur, memelihara ikan di wadah penampung air dan upaya lainnya agar lingkungan tidak menjadi sarang nyamuk serta jentiknya tidak berkembang biak.
Pihaknya terus mengajak warga di daerah itu untuk meningkatkan kesadaran agar mau menerapkan 3M plus yang telah disosialisasikan pihaknya semenjak beberapa tahun ini.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pariaman, Sumatera Barat mencatat ada 60 kasus demam berdarah dengue (DBD) di daerah itu periode Januari sampai awal Agustus 2024. (*)