Notification

×

Iklan

Kapolda Sumbar Lantik 273 Bintara Baru Gelombang II TA 2024

Rabu, 18 Desember 2024 | 18:50 WIB Last Updated 2024-12-19T07:04:05Z

 Kapolda Sumbar Irjen. Pol. Suharyono, melantik 273 Siswa Diktukba Polri.

Padang, Rakyatterkini.com
— Kapolda Sumbar Irjen. Pol. Suharyono, melantik 273 Siswa Diktukba Polri gelombang II T.A 2024 menjadi Bintara Polri.

Pelantikan sekaligus penutupan pendidikan Bintara Polri gelombang II T.A 2024 tersebut, berlangsung di lapangan SPN Polda Sumbar Padang Besi, Rabu (18/12/2024).

Pelantikan ditandai dengan penyematan tanda pangkat, pengalungan medali dan penyerahan piagam penghargaan.

Kapolda Sumbar membacakan amanat dari Kalemdiklat Polri mengatakan bahwa upacara hari ini merupakan pertanda telah berakhirnya seluruh rangkaian program pendidikan pembentukan bintara dan tamtama Polri gelombang II tahun 2024 di Sepolwan, Pusdik Brimob dan Pusdik Polair Lemdiklat Polri serta SPN Polda yang telah berlangsung selama 5 (lima) bulan.

“Saya mengucapkan selamat karena saudara telah berhasil mengikuti pendidikan di Lemdiklat Polri, saya berharap saudara menjadi orang-orang yang tercerahkan, kita semua sadar bahwa menjadi polisi adalah suatu panggilan atau jalan hidup, dimana saudara di dalam pekerjaannya baik pikiran, perkataan dan perbuatannya menunjukkan sebagai penjaga kehidupan, pembangun peradaban dan pejuang kemanusiaan,”ucapnya.

“Saya percaya saudara adalah orang-orang yang berbakti bagi nusa dan bangsa, jaga nama baik lembaga pendidikan di mana saudara dididik dan dilatih serta institusi polri yang kita cintai bersama,” lanjutnya.

Kalemdiklat berharap tetap mengingat bahwa keutamaan bagi Polisi di dalam kepolisiannya adalah bagi kemanusiaan, keteraturan sosial, dan peradaban, sehingga kita semua bisa menjadi penjaga kehidupan, pembangun peradaban, dan pejuang kemanusiaan.

Bahwa polisi sebagai penjaga kehidupan ditunjukkan bagaimana Polisi ini profesional, cerdas, bermoral dan modern yang mampu mendukung, melindungi dan melayani bagi para warga masyarakat yang produktif atau untuk menghasilkan produksi, karena masyarakat untuk dapat bertahan hidup, tumbuh dan berkembang perlu adanya produktivitas.

Konteks inilah tentu polisi tidak melakukan hal- hal yang kontra produktif, tidak melakukan pemerasan, tidak terima suap atau bermain-main atau menjadi backing hal-hal ilegal.

“Polisi sebagai pembangun peradaban karena Polisi adalah penegak hukum dan keadilan, dan polisi menegakkan hukum ini adalah untuk menyelesaikan konflik secara beradab, yang kedua adalah untuk mencegah agar jangan terjadi konflik yang lebih luas, yang ketiga adalah untuk memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada korban dan para pencari keadilan, yang keempat adalah untuk membangun budaya tertib, yang kelima supaya ada kepastian dan keenam ini bagian dari edukasi,” sebut Kapolda.

Ia melanjutkan Polisi sebagai pejuang kemanusiaan, Polisi di dalam pemolisiannya adalah untuk mengangkat harkat dan martabat manusia bagi semakin manusiawinya manusia.

Para petugas polisi di dalam pemolisiannya adalah untuk memberikan pelayanan kepada publik, baik itu pelayanan keamanan, pelayanan keselamatan, pelayanan hukum, pelayanan administrasi, pelayanan informasi dan pelayanan kemanusiaan yang semua ini tentu bisa dipertanggungjawabkan secara moral, hukum, administrasi, fungsional dan secara sosial, terutama bagi para peserta didik yang telah menyelesaikan pendidikannya.

“Saudara harus mengingat dengan baik bahwa polisi adalah jalan hidup dan ini panggilan hidup, jiwa Polisi adalah penolong, jiwa polisi adalah bagaimana memberikan yang terbaik dan kita semua adalah para petugas yang menjaga sistem nasional agar bangsa ini tetap berdaulat, berdaya tahan dan mampu berdaya saing,” ujarnya.

Kalemdiklat Polri mengingatkan keutamaan dalam lembaga pendidikan ini yakni Moralitas, mampu mengendalikan diri dimana saja, harus tahu dan ingat terus tumbuh kembangkan inovasi kreativitas saudara bagi kemanusiaan, dan terus belajar. (*)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update