Pintu masuk tol. |
Padang, Rakyatterkini.com – Ruas jalan nasional yang menghubungkan Sumatera Barat dan Riau sering dilanda longsor, menyebabkan terputusnya hubungan darat antara kedua provinsi.
Bila tidak terputus total, pengendara harus mengambil jalur alternatif yang lebih jauh.
Kondisi ini semakin mendorong urgensi pembangunan Tol Padang-Pekanbaru. Longsor yang terus terjadi menjadi alasan kuat mengapa tol tersebut harus segera terwujud untuk mencegah masalah serupa di masa depan.
"Tol Padang-Pekanbaru harus segera diselesaikan, tidak ada pilihan lain. Ini merupakan langkah penting untuk memastikan kelancaran transportasi antarprovinsi," kata salah seorang pejabat terkait.
Tol ini akan melintasi beberapa kabupaten dan kota di Sumatera Barat, termasuk Padang Pariaman, Padang Panjang, Tanah Datar, Agam, Payakumbuh, dan Limapuluh Kota.
Pembangunan tol ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada jalan nasional yang sering terhalang longsor dan mempercepat mobilitas antara kedua provinsi.
Longsor terbaru terjadi di Km 106-107, Desa Tanjung Alai, Kecamatan XIII Koto Kampar, yang menghambat arus lalu lintas antara Sumbar dan Riau. Jika transportasi terganggu, distribusi barang dan jasa antara kedua daerah akan terhambat.
Riau sangat bergantung pada pasokan kebutuhan pokok dari Sumbar, sementara Sumbar juga menjadi tujuan wisata utama bagi masyarakat Riau. Jika jalan macet, roda ekonomi kedua provinsi tersebut turut tersendat.
Meskipun telah diberlakukan sistem jam operasional dengan membuka jalan dari pukul 18.00 hingga 07.00, banyak pengendara yang tidak mematuhi aturan tersebut.
Ini menyebabkan kemacetan parah dan memperlambat proses perbaikan jalan yang longsor.
Kepala BPJN Riau, Yohanes Tulak Todingrara, melalui PPK 1.4 BPJN Riau, Afdirman Jufri, menyampaikan kendaraan pengangkut material untuk perbaikan tidak dapat mendekat ke lokasi longsor akibat kemacetan.
“Arus lalu lintas macet total sejak pagi. Banyak pengendara yang tidak patuh dengan jam operasional, sehingga proses perbaikan terhambat,” ujar Afdirman.
Untuk itu, pihaknya mengimbau masyarakat agar mematuhi jam operasional yang telah ditetapkan, yaitu penutupan jalan pada pukul 07.00 hingga 18.00.
Pihak BPJN Riau berharap dengan adanya kesadaran masyarakat, proses perbaikan jalan bisa berjalan lancar.
Pembangunan Tol Padang-Pekanbaru diharapkan menjadi solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah kemacetan dan gangguan transportasi akibat longsor yang sering terjadi di ruas jalan nasional tersebut. (*)