Gerbang Tol Padang. |
RAKYATTERKINI.COM - Bila Presiden Prabowo setuju, Tanah Datar berpotensi mendapatkan proyek besar, bernilai triliunan rupiah itu berupa pembangunan kelajutan Tol Padang-Pekanbaru.
Tol Sicincin-Bukittinggi sudah lama tak ada kabar kelanjutannya. Tol yang sedianya lanjutan Padang-Sicincin itu kini ada wacana untuk dialihkan. Salah satu alternatif adalah tol Singkarak, Tanah Datar dan lanjut ke Payakumbuh.
Namun, semuanya masih dalam kajian. Pemerintah pusat sejauh ini juga belum memutuskan kelanjutan Tol Padang-Pekanbaru.
Tol Padang-Sicincin akan gunting pita pada pekan kedua Desember mendatang. Presiden Prabowo yang akan meresmikan tol yang pembangunannya butuh waktu lebih kurang enam tahun itu.
Perkembangan terbaru, Tol Sicincin-Bukittinggi berpotensi dialihkan ke rute lain. Itu sedang dibahas pemerintah pusat dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. Wacana dialihkan itu lantaran biaya lebih masuk jika di trase yang baru.
Kepala Dinas BMCKTR, Era Sukma Munaf dalam pertemuan dengan Kementerian PUPR di Jakarta menyebutkan, berdasarkan hasil pemetaan yang dilakukan, maka disarankan kelanjutan pembangunan Tol Padang-Pekanbaru di ruas Sicincin-Bukittinggi dapat dialihkan ke ruas Sicincin-Singkarak-Tanah Datar.
Ini mengingat pembebasan lahan trase Sicincin-Bukittinggi melewati Kubang Putih yang membutuhkan dana jauh lebih besar ketimbang ruas Sicincin-Singkarak-Tanah Datar.
Dengan dibangunnya Tol Sicincin-Singkarak-Tanah Datar, kemudian lanjut ke Payakumbuh dan tersambung ke Pangkalan, Kampar dan lanjut ke Pekanbaru.
Menanggapi progres pembangunan Tol Padang-Sicincin tersebut, Dirjen Bina Marga, Rachman Arief Dienaputra menyebutkan, peresmian jalur tersebut telah dikoordinasikan dengan pimpinan terkait secara intensif. Ada pun untuk kelanjutannya, pihaknya masih menunggu kebijakan dan arahan dari pimpinan.
“Kita sudah koordinasikan secara intens pada pimpinan untuk menghadirkan Bapak Presiden pada saat peresmiannya. Kita upayakan peresmiannya bersamaan dengan ground breaking Flyover Sitinjau Lauik pada pekan kedua atau ketiga Desember ini,” ucap Rachman Arief.
Pemerintah, sambung Rachman Arief, sangat menyadari, keberadaan tol Padang-Pekanbaru sangat penting karena pasti memberikan kemudahan akses dari Timur ke Barat Sumatera.
Demikian juga sebaliknya, sehingga pihaknya berharap agar upaya pembebasan lahan bisa dilakukan secara cepat dan lancar.
“Kita patut ingat, Sumbar punya cerita sukses dalam pembebasan lahan yang cepat dan lancar pada masa Pak Hediyanto, yaitu di lahan Tabing-Duku sepanjang 10 kilometer, yang saat itu bisa dibebaskan dalam waktu satu bulan tanpa masalah. Kami berharap untuk Flyover Sitinjau Lauik dan jalan tol juga demikian,” ujarnya. (*)