Notification

×

Iklan

Kabau Sirah Pasrah Dibantai Dewa United, Haruskah Ganti Pelatih Lagi?

Jumat, 25 Oktober 2024 | 17:44 WIB Last Updated 2024-10-25T10:54:04Z

Dibantai Lawan di Kandang, 1-8

Padang, Rakyatterkini.com - Kabau Sirah Semen Padang terseok-lagi. Kakinya pincang. Ia sedang terluka parah, akibat dihajar tim tamu Dewa United di hadapan publiknya sendiri, Stadion Haji Agus Salim, Jumat (25/10/2024).

Baru lima menit waktu berjalan, gawang Amirudin sudah kebobolan dua go, masing-masing menit ke tiga dan lima, lewqt gol pemain Timnas, Egi Maulana Fikri. Menit ke-39, kembali menantu almarhum Ustadz Uje ini menambah koleksi golnya, Sebelum pluit jedah dihembus wasit, striker Asing Dewa, Alex, menutup gol babak pertama. Skor 0-4.

Memasuki babak kedua, pemain belakang Dewa, B. Fatari, menyumbang gol untuk Semen Padang, lewat gol bunuh diri menit ke-52. Namun menit ke 75, Dewa kembali menambah gol melalui Bagaskara setelah menerima umpan cantik dari Noviandani. Tim asuhan Edawardo tertinnggal jauh 1-5.

Belum puas membulan-bulani  lawan, tim asuhan Jan Elde Reikerink manmabh dua gol lagi, masing-masing lewat Alex dan  dan Messidoro, masing-masing menit ke-87 dan 90.  Di penghujung detik-detik terakhir babak kedua, Dewa kembali manmabh malu tuan rumah lewat gol ke-8 lewat Bagaskara.

Lengkap sudah derita tuan rumah Semen Padang. Tak hanya sekedar kalah, tetapi dipermalukan dihadapan pendukungnya, dengan skor terbesar sepanjang Liga 1 musim ini. SP Kalah besar 1-8.

Padahal ini laga pertama mereka di stadion yang selama ini bertuah dan membawa berkah bagi pasukan dari Bukit Indarung itu. Delapan pekan sebelumnya, tim yang kini ditukangi pelatih asal Portugal, Eduardo, haru mengungsi ke berbagai stadion di pulau Jawa.

Memang pernah mencoba Stadion Utama Sumbar Pariaman,dengan harapan mampu menambah motivasi dan berharap bisa meraih kemenagan. Namun upaya anak-anak Indarung belum mampu menuai poin penuh. Lalu kembali lagi berlang-lang buana di stdaion yang jauh dari Padang., termasuk status tamu.

Artinya, semakin jelas kalau mengganti pelattih bukanlah jalan keluar bagi Muhammad Iqbal dan kawan-kawan. Juga bukan masalah  stadion yang digunakan sebagai kandang. Tetapi  seperti apa yang dikatakan Edwardo, kalau timnya kekurangan pemain berkualitas.

Meski pelatih yang dulu juga pernah menjadi arsitek tim Kabau Sirah,  menyadari kekurangan timnya, namun ia juga tak berdaya untuk memperbaiki. Bahkan timnya lebih parah dan kalah telak di hadapan pendukungnya sendiri.

Terus apa lagi yag harus dilakukan manajemen Semen Padang? Haruskan mengganti pelatih lagi? (Rra)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update