![]() |
Illustrasi. |
RAKYATTERKINI.COM - Telur adalah salah satu produk hewani yang sering dikonsumsi karena harganya terjangkau dan mudah diolah menjadi berbagai hidangan. Selain itu, telur juga kaya akan nutrisi yang penting bagi tubuh.
Dalam satu butir telur, terdapat nutrisi seperti lutein dan zeaxanthin yang baik untuk kesehatan mata, kolin yang mendukung fungsi otak dan saraf, serta vitamin A, B, dan D.
Namun, mengonsumsi telur dalam jumlah berlebihan bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Beberapa kondisi dapat muncul dan mengganggu kesehatan.
Menurut Healthshots , terlalu banyak mengonsumsi telur dapat menimbulkan gangguan pencernaan pada sebagian orang, seperti sakit perut dan perut kembung. Mereka yang memiliki toleransi rendah terhadap telur berisiko mengalami masalah pencernaan yang lebih serius, sehingga disarankan untuk membatasi konsumsi telur.
Gejala lain yang dapat muncul akibat terlalu banyak makan telur adalah sindrom iritasi usus besar (IBS), termasuk diare. Selain itu, mengonsumsi telur bersama makanan berlemak tinggi dapat menyebabkan sembelit.
Bagi mereka yang alergi telur, konsumsi makanan ini dapat memicu reaksi alergi seperti gatal-gatal, ruam, hidung berair, mata merah, hidung tersumbat, pusing, atau sesak napas. Jika mengalami gejala tersebut, segera konsultasikan dengan dokter atau tenaga medis.
Berikut beberapa efek samping dari mengonsumsi telur terlalu banyak, seperti dilansir dari detikhealth:
1. Peningkatan Kolesterol
Para ahli telah lama meyakini bahwa kolesterol dalam kuning telur berkontribusi pada peningkatan kadar kolesterol darah. Satu butir telur mengandung sekitar 190 miligram kolesterol, yang setara dengan lebih dari 60% batas harian yang direkomendasikan oleh *Dietary Guidelines for Americans*, yaitu 300 miligram. Mengonsumsi beberapa butir telur per hari dapat dengan cepat melampaui batas harian tersebut.
2. Risiko Penyakit Jantung Meningkat
Penelitian terhadap setengah juta orang dewasa di China menunjukkan bahwa mengonsumsi satu butir telur per hari masih aman untuk jantung. Namun, jika seseorang mengonsumsi 3-4 butir telur setiap hari, risiko penyakit kardiovaskular (PKV) dapat meningkat. Sebuah studi tahun 2019 menemukan bahwa asupan kolesterol lebih dari 300 miligram per hari terkait dengan peningkatan risiko PKV sebesar 17% dan risiko kematian 18% lebih tinggi.
Sebuah meta-analisis besar tahun 2022 yang diterbitkan dalam jurnal Circulation juga mengaitkan konsumsi telur harian yang lebih tinggi dengan peningkatan risiko PKV dan kematian. Oleh karena itu, mengonsumsi telur dalam jumlah sedang dianjurkan untuk menjaga kesehatan jantung.
3. Penambahan Berat Badan
Jika telur dikonsumsi bersamaan dengan makanan berkalori tinggi seperti sosis, kentang goreng, atau kopi berkrim, berat badan bisa bertambah. Untuk menjaga kesehatan dan berat badan ideal, cobalah menambahkan bahan yang lebih sehat seperti bayam, paprika, atau tomat ke dalam telur, yang memberikan lebih banyak nutrisi dengan sedikit kalori.
4. Peningkatan Risiko Diabetes
Konsumsi telur dalam jumlah berlebihan juga dapat meningkatkan risiko penyakit kronis lainnya. Sebuah studi tahun 2009 yang dipublikasikan di Diabetes Care menemukan bahwa orang yang mengonsumsi lebih dari tujuh telur per minggu memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2 dibandingkan mereka yang mengonsumsi lebih sedikit telur. (*)