Dharmasraya, Rakyatterkini.com – Menjadi warga digital yang ideal berarti harus cakap, beretika, dan berdaya. Cakap menggunakan perangkat digital dan memanfaatkannya, menerapkan etika digital saat berada di ruang maya, dan mampu memanfaatkan teknologi secara aman tanpa tekanan.
Untuk menjadi warga digital yang cakap, beretika, dan berdaya secara digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) RI bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat, akan kembali menggelar webinar literasi digital untuk segmen pendidikan di Kabupaten Dharmasraya, Selasa (1/10/2024) sekitar pukul 09.00 WIB.
Mengusung tema ”Menjadi Warga Digital yang Cakap, Beretika, dan Berdaya” diskusi online yang akan diikuti siswa pelajar dan tenaga kependidikan dengan menggelar nonton bareng (nobar) dari sekolah masing-masing itu, rencananya akan menghadirkan tiga narasumber.
Mereka adalah Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Dharmasraya, Bobby Perdana Riza, Marketing Manager Compass Publishing Femikhirana Widjaja, CEO PT Elok Prima Asia Erlan Primansyah, dan Nabila Amanda Putri selaku moderator.
”Webinar ini juga dapat diikuti gratis dengan cara mengisi link registrasi peserta di https://s.id/RegPendidikanSumatera0110. Selain mendapat e-sertifikat, panitia juga menyediakan voucher e-wallet senilai Rp 1.000.000, untuk 10 peserta yang mengajukan pertanyaan terbaik selama webinar,” tulis Kemkominfo dalam rilisnya kepada awak media, Senin (30/9/2024).
Terkait tema diskusi, Kemkominfo menjelaskan, kecakapan digital dibutuhkan pengguna agar mampu menguasai dan memanfaatkan perangkat digital dengan baik dan bermanfaat. Keterampilan tersebut memungkinkan seseorang beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang terus berubah.
”Keterampilan digital membantu menghidari kejahatan dunia maya, memilah konten yang baik dan buruk, membantu meningkatkan kemampuan berpikir yang kritis, dan meningkatkan kemampuan komunikasi,” jelas Kemkominfo dalam rilis.
Adapun berdaya secara teknologi, menurut Kemkominfo, artinya menggunakan teknologi untuk pengembangan diri, seperti belajar keterampilan baru dan pengembangan karier.
”Untuk berdaya, seseorang memerlukan kecakapan digital terkait perangkat keras dan lunak, sistem operasi digital, mampu menemukan, mengevaluasi, memanfaatkan, berbagi, dan menciptakan konten dengan perangkatdigital,” imbuhnya.
Webinar seperti digelar di Kabupaten Dharmasraya ini merupakan bagian dari program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) yang dihelat Kemkominfo.
GNLD digelar sebagai salah satu upaya untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital.
Sampai dengan akhir 2023, tercatat sebanyak 24,6 juta orang telah mengikuti program peningkatan literasi digital yang dimulai sejak 2017. ”Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia hingga akhir 2024,” tambah Kemkominfo.
Tahun ini, program #literasidigitalkominfo mulai bergulir pada Februari 2024. Program makin cakap digital bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, kreatif, produktif, dan aman.
Kecakapan digital menjadi penting, karena – menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) – pengguna internet di Indonesia pada 2024 telah mencapai 221,5 juta jiwa dari total populasi 278,7 juta jiwa penduduk Indonesia.
Survei APJII juga menyebut, tingkat penetrasi internet Indonesia pada 2024 menyentuh angka 79,5 persen. Ada peningkatan 1,4 persen dibandingkan dengan periode sebelumnya. Tercatat, pada 2018, penetrasi internet Indonesia berada di angka 64,8 persen.
”Kemudian naik secara berurutan menjadi 73,7 persen pada 2020, 77,01 persen pada 2022, dan 78,19 persen pada 2023,” urai Kemkominfo.
Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan yang terkait dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Page, dan Kanal YouTube Literasi Digital Kominfo. (*)