 |
| Bupati Tanah Datar, Eka Putra, bersama pelaku wisata. |
Tanah Datar, Rakyatterkini.com - Bupati Tanah Datar Eka Putra, membuka Seminar Wisata dan Budaya Uda Uni Duta Wisata Tanah Datar 2024 dengan tema “Pelaku Wisata Berkarya Tanah Datar Emas 2045” pada Minggu (08/09) di Gazebo Indo Jolito Batusangkar.
Bupati menekankan pentingnya seminar ini sebagai langkah awal bagi pelaku wisata untuk bangkit pasca bencana yang melanda daerah tersebut.
“Ini adalah seminar pertama untuk pelaku wisata setelah bencana, dan Tanah Datar harus segera bangkit. Sektor wisata, termasuk wisata sejarah, budaya, alam, kuliner, dan atraksi budaya lainnya, memerlukan kontribusi aktif dari pelaku wisata dan pokdarwis untuk memulihkan dan mengembangkan sektor ini,” ujar Eka Putra.
Bupati Eka Putra juga mengajak pelaku wisata, pokdarwis, dan pelaku usaha untuk memanfaatkan kemajuan teknologi, media sosial, dan platform digital lainnya sebagai sarana promosi.
Ia menambahkan pemerintah daerah terus berupaya meningkatkan sektor pariwisata melalui berbagai inisiatif, termasuk Program Unggulan (Progul) Satu Nagari Satu Event, yang bertujuan untuk merata merangsang perputaran ekonomi di berbagai daerah.
“Dengan seminar ini, kami berharap pengetahuan dan wawasan pelaku usaha, pokdarwis, dan penggiat wisata akan semakin berkembang, sehingga wisata di Tanah Datar dapat menjadi lebih berkelas dan jumlah kunjungan wisatawan terus meningkat,” kata Bupati.
Untuk meningkatkan kenyamanan pengunjung, Bupati Eka Putra meminta pelaku wisata agar selalu ramah dan memastikan bahwa harga produk atau menu makanan dilabeli dengan jelas, sehingga wisatawan tidak merasa dirugikan.
Ketua Pelaksana Seminar, Joni Candra, menyampaikan harapannya agar seminar ini dapat meningkatkan pemahaman dan nilai-nilai tentang wisata budaya, sejarah, dan alam di setiap nagari di Tanah Datar.
Senada dengan itu, Ketua Ikatan Uda Uni Tanah Datar, Gilang Andra Bushido, menekankan bahwa tema "Pelaku Wisata Berkarya Tanah Datar Emas 2045" tidak hanya fokus pada pembangunan SDM dan pemanfaatan teknologi, tetapi juga pada pengembangan Batusangkar sebagai kota budaya dan Tanah Datar yang masih kental dengan adat dan budaya, yang telah ditetapkan sebagai kota budaya sejak tahun 1986. (farid)
