RAKYATTERKINI.COM – Menjaga keamanan privasi di ranah digital menjadi masalah krusial yang wajib dipahami para pengguna digital. Kurangnya pemahaman terhadap keamanan privasi secara digital dapat menimbulkan kerugian, salah satunya akibat bocornya data.
Terkait itu, webinar literasi digital yang membahas tips dan trik menjaga keamanan privasi secara digital, akan digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo).
Bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat, webinar untuk segmen pendidikan itu diagendakan berlangsung Selasa (10/9) pagi, pukul 09.00 WIB, di Kabupaten Solok Selatan.
Mengusung tema ”Tips & Trik Cara Menjaga Keamanan Privasi Secara Digital”, diskusi online yang akan diikuti pelajar dan tenaga kependidikan dengan menggelar nonton bareng (nobar) dari sekolah masing-masing itu, rencananya akan menghadirkan tiga narasumber.
Mereka adalah Kepala Seksi SMA dan SLB Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Solok Selatan Noviana Idaningrum, praktisi dan konsultan IT Ardiansyah, dosen Universitas Paramadina Jakarta Septa Dinata, dan Firdha selaku moderator.
”Webinar ini juga dapat diikuti gratis dengan cara mengisi link registrasi peserta di https://s.id/RegPendidikanSumatera1009. Selain mendapat e-sertifikat, panitia juga menyediakan voucher e-wallet senilai Rp 1.000.000.- untuk 10 peserta yang mengajukan pertanyaan terbaik selama webinar,” tulis Kemkominfo dalam rilisnya kepada awak media, Senin (9/9/2024).
Terkait tema diskusi, Kemkominfo menjelaskan, menjaga keamanan privasi secara digital diperlukan bagi mereka yang beraktivitas di ruang digital. Apalagi, bocornya data privasi ke pihak yang tidak bertanggung jawab dapat berakibat pada kerugian finansial.
”Banyak kejadian penipuan bermula dari bocornya data privasi. Data privasi, seperti PIN, NIK, dan KTP, jika sampai jatuh ke orang tak bertanggung jawab, dapat mengakibatkan kerugian secara finansial,” jelas Kemkominfo dalam rilis.
Menjaga keamanan data privasi, menurut Kemkominfo, bisa dimulai dengan cara membuat password kuat dan unik pada akun media digital. Kemudian, selalu berhati-hati dan tidak sembarang klik tautan yang dikirim orang tak dikenal.
”Pintu masuk penipuan dimulai dari bobolnya aku media digital yang kita miliki. Buatlah password yang kuat dan unik kombinasi angka dan huruf, tidak sembarang klik tautan, dan jangan menggunakan jaringan Wifi umum untuk kepentingan transaksi,” imbuh Kemkominfo.
Untuk diketahui, webinar seperti digelar di Kabupaten Solok Selatan, ini merupakan bagian dari program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) yang dihelat Kemkominfo. GNLD digelar sebagai salah satu upaya untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital.
Sampai dengan akhir 2023, tercatat sebanyak 24,6 juta orang telah mengikuti program peningkatan literasi digital yang dimulai sejak 2017. ”Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia hingga akhir 2024,” tambah Kemkominfo.
Tahun ini, program #literasidigitalkominfo mulai bergulir pada Februari 2024. Program makin cakap digital bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, kreatif, produktif, dan aman.
Kecakapan digital menjadi penting, karena – menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) – pengguna internet di Indonesia pada 2024 telah mencapai 221,5 juta jiwa dari total populasi 278,7 juta jiwa penduduk Indonesia.
Survei APJII juga menyebut, tingkat penetrasi internet Indonesia pada 2024 menyentuh angka 79,5 persen. Ada peningkatan 1,4 persen dibandingkan dengan periode sebelumnya. Tercatat, pada 2018, penetrasi internet Indonesia berada di angka 64,8 persen. ”Kemudian naik secara berurutan menjadi 73,7 persen pada 2020, 77,01 persen pada 2022, dan 78,19 persen pada 2023,” urai Kemkominfo.
Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan yang terkait dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Page, dan Kanal YouTube Literasi Digital Kominfo. (*)