Menteri Pertahanan Prabowo pamit pada jajaran Komisi 1 DPR RI. |
Jakarta, Rakyatterkini.com - Rapat bersama Komisi 1 DPR RI, Prabowo Subianto Menteri Pertahanan RI berpamitan kepada jajaran ketua serta anggota Komisi DPR RI.
Rapat kerja dengan agenda laporan panitia kerja, pembacaan naskah RUU, pendapat akhir minifraksi, pendapat akhir pemerintah, penandatanganan naskah RUU, dan pengambilan keputusan untuk melanjutkan pada pembicaraan tingkat II sejumlah RUU kerja sama bidang pertahanan.
Prabowo juga menyampaikan permohonan maaf kepada Komisi I DPR RI selama lima tahun bermitra dengan Kemenhan. Dia menekankan pekerjaannya selama memimpin Kemenhan dia lakukan demi kepentingan bangsa.
"Saya mohon maaf apabila dalam pekerjaan saya selama 5 tahun sebagai menteri pertahanan ada sesuatu yang mengecewakan saudara-saudara sekalian," ungkap Prabowo.
Prabowo menegaskan, setiap hal yang ia lakukan selama menjabat sebagai menteri pertahanan adalah untuk menjaga kepentingan serta kedaulatan bangsa Indonesia.
"Dengan demikian, saya mohon diri kepada suadara-saudara. Atas nama seluruh (jajaran) Kementerian Pertahanan, kami mohon diri. Kami mengucapkan selamat, penghargaan atas pengabdian bapak ibu sekalian dan mudah-mudahan kita terus bekerja sama untuk bangsa dan negara kita," sambung dia.
Prabowo meyakini kerja sama yang baik di antara pemerintah dan legislatif dapat menjadi landasan untuk menghadapi tantangan bangsa di masa depan demi menjaga keselamatan rakyat Indonesia.
Saat menyampaikan permintaan maaf kepada mitra kerjanya di Komisi I DPR, Prabowo mendapat standing applause dari para anggota dewan yang hadir.
Sementara itu Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid mengaku terharu dengan pamitnya Prabowo.
"Jadi terharu ya. Saya harus ketok dulu pemerintah sudah menyetujui RUU pertahanan kerja sama dengan 5 negara untuk disetujui menjadi UU," kata Meutya.
Sementara anggota fraksi Partai Golkar yakni Nurul Arifin menyebut perjuangan dan pengabdian tanpa henti yang dilakukan Prabowo kepada negara sangat menginspirasi.
Prabowo juga mendapatkan satu buket bunga matahari setelah masing-masing fraksi membacakan pendapat akhirnya terkait RUU Kerja Sama Bidang Pertahanan. Bunga tersebut diserahkan langsung oleh politikus Partai Golkar Nurul Arifin.
Meutya Hafid mengatakan, selain sebagai tanda perpisahan, bunga matahari bermakna memiliki manfaat dan maslahat bagi orang banyak. (*)