Notification

×

Iklan

Penangkapan Terduga Penembakan Trump, Diduga Simpatisan Ukraina

Selasa, 17 September 2024 | 11:28 WIB Last Updated 2024-09-17T15:15:14Z

Terduga pelaku penembakan Trump.

Rakyatterkini.com - Dikutip dari CNN Indonesia terduga percobaan penembakan calon presiden (capres) Amerika Serikat Donald Trump disebut memperlihatkan ekspresi yang tenang saat terjadi penangkapan.

Ryan Wesley Routh ditangkap beberapa jam usai insiden percobaan pembunuhan terhadap Trump di lapangan golf West Palm Beach, Florida, Minggu (15/9) .

Sheriff Martin County William Snyder mengungkapkan terduga percobaan penembakan terhadap Trump terlihat tenang saat penangkapan sang terduga.

"Wajahnya tampak datar-datar saja. Ia hanya duduk di sana seolah ia benar-benar bersiap menuju gereja pada malam hari," ujar Wesley.

Wesley kemudian mengatakan Routh tampak waspada tapi tidak bertanya lagi mengenai penangkapannya.

"Jadi, ini tentang apa?" ujar Snyder saat ia ikut hadir dalam penangkapan Routh.

Ia mengungkapkan, sikap tersangka yang tenang sangat kontras dengan kekacauan momen yang sebelumnya terjadi. Routh bahkan terlihat sangat tenang meski ia dikelilingi petugas kepolisian dan anjing pelacak K-9 serta helikopter.

Sebelumnya, seorang saksi sempat mengambil foto mobil dan plat nomor terduga ketika ia kabur menggunakan mobilnya setelah ditembak oleh petugas Secret Service.

Hanya dalam 15 menit, polisi lalu lintas negara bagian Florida berhasil mengidentifikasi mobil terduga melalui foto dari salah satu saksi.

"Dia (terduga) tak hanya bertingkah seolah-olah tengah bersiap-siap untuk pergi ke kebaktian di gereja pada minggu larut malam, ia juga mengemudi seperti itu," tutur Snyder.

Terduga upaya pembunuhan Donald Trump disebut merupakan salah satu simpatisan Ukraina.

"Dia juga mematuhi batas-batas kecepatan. Posisi mobil itu memungkinkan kami untuk menentukan posisi dan menghentikannya. Saya rasa dia tidak tahu kami ada di sana," ia menambahkan.


Hal itu diketahui melalui jejak unggahan Routh di media sosial X pada 2022 lalu. Routh mengatakan ia bersedia mati dalam pertempuran dan menyerukan untuk menghancurkan Kremlin hingga rata dengan tanah. (*)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update