Ilustrasi. |
Rakyatterkini.com - Tinju adalah salah satu olahraga yang paling terkenal di dunia, selain sepak bola. Bahkan olahraga ini memiliki beberapa organisasi utama yang memberikan gelar juara dunia, seperti World Boxing Council (WBC), World Boxing Association (WBA), International Boxing federation (IBF), dan World Boxing Organization (WBO).
Dikutip dari inilah.com Berikut daftar pemain tinju Indonesia yang paling terkenal setelah mendapat gelar juara dunia di pertandingan:
1. Ellyas Pical
Ellyas Pical adalah petinju asal Saparua, Maluku yang berhasil memegang gelar juara dunia kelas Bantam Junior IBF 1985-1987. Elly berhasil meraih gelar tersebut setelah menang melawan petinju asal Korea Selatan, Ju Do-chun, pada 3 Mei 1985 di Jakarta.
Sayang, Elly tidak mampu mempertahankan sabuk juaranya setelah kalah dalam duel unifikasi saat melawan Khaosai Galaxy dari Thailand.
Elly berusaha bangkit dan merebut gelar juara tersebut. Tapi sayangnya, sabuk itu lepas selamanya setelah ia kalah dari Juan Polo Perez pada tahun 1993.
2. Nico Thomas
Nico Thomas adalah petinju mungil asal Ambon yang meraih gelar juara dunia kelas kelas terbang mini IBF 1989 setelah menang angka atas Amuth Sithnaruepol (Thailand) di Jakarta, 17 Juni 1989.
Tapi sayangnya, Nico tidak dapat mempertahankan gelar tersebut setelah kalah KO pada ronde lima dari Eric Chavez (Filipina) di Jakarta pada 21 September 1989.
3. Suwito Lagola
Suwito Lagola adalah petinju asal Sumatra Utara yang pernah mengharumkan nama Indonesia di ring tinju dunia saat menjadi juara dunia di Kelas Welter WBF pada periode 1995-1997.
Ia berhasil merebut gelar juara dunia setelah menang TKO atas William Magahin pada 21 Oktober 1995.
Setelah itu, Suwito berhasil mempertahankan gelar tersebut setelah pertandingan melawan Danny Pierce yang berakhir dengan hasil imbang.
Setelah tiga kali berhasil mempertahankan gelarnya, Suwito memutuskan mundur dari dunia tinju profesional setelah merasa kecewa dengan janji-janji dari sejumlah pihak.
Ia memutuskan pulang ke kampung halamannya dan memilih menjadi petani karet di atas lahan hadiah dari pemerintah Langkat.
Ajib Albarado adalah petinju asal Surabaya yang sempat mengharumkan nama Indonesia saat menjadi juara dunia tinju Kelas Ringan Super WBF dari 1996-2000.
Ia berhasil merebut gelar juara untuk pertama kalinya setelah menaklukkan Dindo Canoy dari Filipina pada 28 Maret 1996.
Setelah menikah dengan istrinya yang orang Jepang, Ajib memutuskan untuk mengubah nama menjadi Albarado Nishimaru dan meneruskan karir tinju di Jepang.
5. M. Rahman
Petinju juara dunia kelas terbang mini IBF pada 2004-2007 dan 2011. Gelar juara dunia pertama berhasil diraihnya setelah menang KO atas petinju Kolombia, Daniel Reyes di tahun 2004. Sayang ia harus kehilangan gelar tersebut setelah kalah dari Florante Condes pada tahun 2007.
Walaupun demikian , petinju asal Merauke tersebut masih memiliki tekad yang kuat untuk merebut kembali gelar juara dunia empat tahun berikutnya. Setelah berhasil mengalahkan petinju dari Thailand, Kwantai Sithmorseng, Rahman berhasil memegang gelar juara dunia IBF.
Di tahun yang sama, ia kehilangan gelar juara tersebut setelah kalah dari Pornsawan Porpramook, dari Thailand.
6. Chris John
Chris John atau juga dikenal dengan julukan The Dragon adalah petinju Indonesia terlama yang pernah memiliki gelar juara dunia. Mantan atlet Wushu tersebut menjadi juara dunia kelas atas WBF selama 10 tahun, yaitu tahun 2003-2013.
Tapi gelarnya tersebut akhirnya direbut oleh Simpiwe Vetyeka (Afrika Selatan) yang memenangkan TKO atas Chris John.
Tak lama setelah itu, The Dragon memutuskan gantung sarung tinju atau pensiun dari dunia tinju.
7. Daud Yordan
Daud Yordan adalah salah satu petinju kelas dunia yang dimiliki Indonesia. Ia adalah satu-satunya petinju tanah air yang berhasil memiliki 3 gelar juara dunia sekaligus, Juara Dunia Kelas Bulu WBO (2013), juara dunia Kelas Ringan Super WBO (2019) dan IBA (2019).
8. Ongen Saknosiwi
Ongen Saknosiwi adalah seorang prajurit TNI-AU asal Maluku yang juga menjadi petinju kelas dunia. Ongen mengawali karir tinju profesional setelah mengalahkan Imanuel Hutagalung dalam pertandingan domestik.
Setelah itu, ia mulai menaikkan tingkatnya, dari pertandingan lokal ke pertandingan internasional, sampai akhirnya ia merebut gelar Juara Dunia Tinju Kelas Bulu IBA setelah mengalahkan Marco Demecillo pada 17 November 2019. (*)