Ilustrasi. |
RAKYATTERKINI.COM - Kasus hilangnya uang di rekening Bank Nagari di Sumatera Barat kembali menghebohkan nasabah. Kali ini, uang sebesar Rp20 juta raib seketika setelah pemilik rekening menerima pesan WhatsApp (WA) dari nomor tak dikenal.
Peristiwa ini menimpa Nurdi Afrianto, bendaharawan Kenagarian Nagari III Koto Aur Malintang Utara, Kecamatan IV Koto Aur Malintang, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Kejadian pada pukul 12:30 WIB, bertepatan dengan waktu shalat Jumat pada 2 Agustus 2024.
"Saat itu saya menerima WA dari nomor yang tidak dikenal. Karena sedang shalat Jumat, saya abaikan pesan tersebut. Namun setelah selesai shalat Jumat, WA dari nomor yang sama kembali masuk, lalu saya memutuskan untuk memblokirnya," ungkap Nurdi Afrianto.
Keheranan muncul saat Nurdi Afrianto menerima laporan dari M-Banking bahwa uang sebesar Rp20 juta telah ditarik dari rekeningnya. "Saya sangat terkejut," ujarnya.
Setelah kejadian itu, secepat kilat Nurdi Afrianto melaporkan kasus tersebut kepada Walinagari Amri Besman, yang kemudian menyampaikannya kepada pimpinan Bank Nagari di Lubuk Basung, Kabupaten Agam.
Pimpinan Bank Nagari, Nyla Levana, mengaku bahwa laporan seperti ini sudah sering diterima. Namun sayang hingga kini, belum ada langkah antisipasi yang efektif dari pihak bank untuk mencegah kejadian serupa menimpa nasabah lainnya.
"Kami telah melaporkan kasus ini ke pihak Bank Nagari di Lubuk Basung bersama Walinagari III Koto Aur Malintang, Amri Besman. Pihak bank menyatakan akan menelusuri ke mana uang tersebut ditransfer," jelas Nurdi Afrianto.
Walinagari III Koto Aur Malintang Utara, Amri Besman, berharap pihak Bank Nagari dapat segera menemukan solusi untuk kasus ini.
Humas Bank Nagari Wilayah Sumbar, Affino Stephie, ketika dikonfirmasi media ini pada Jumat (2/8/2024), terkejut mendengar laporan tersebut. "Astagfirullah. Saya akan konfirmasikan ke petugas Bank Nagari di Lubuk Basung dulu," ujarnya.
Ketika ditanya apakah uang yang berhasil dicuri bisa diganti oleh pihak Bank Nagari, Affino Stephie menjawab, "Kita tunggu prosesnya dulu. Jika itu kelalaian petugas Bank Nagari, pasti akan diganti. Namun, bila kelalaian dari pihak nasabah, bank tidak bisa bertanggung jawab. Kita tunggu hasil investigasi dari Bank Nagari-lah dulu," sambungnya.
Kasus pembobolan rekening nasabah Bank Nagari ini sudah sering terjadi. Dalam tiga tahun belakangan, kasus serupa telah menghebohkan, dengan hampir Rp1,5 miliar dana nasabah Bank Nagari dilarikan oleh orang tak bertanggung jawab.
Hampir 150 nasabah kehilangan uang dalam kasus skimming. Akhirnya, pihak Bank Nagari mengganti uang nasabah yang dibobol tersebut.
Kasus-kasus pembobolan rekening ini semakin memunculkan kekhawatiran di kalangan nasabah Bank Nagari. Banyak yang mempertanyakan langkah-langkah keamanan yang telah diambil oleh pihak bank untuk melindungi dana nasabahnya dari ancaman skimming dan tindakan penipuan lainnya.
Para nasabah berharap bahwa pihak bank dapat segera menemukan pelaku dan mengembalikan uang yang hilang.
"Kita berharap kasus ini bisa segera diselesaikan oleh bank dan uang nasabah yang hilang ini sgera diganti bank, agar kepercayaan nasabah tidak pudar. Ini bukan hanya masalah pribadi, tetapi juga menyangkut kepercayaan masyarakat terhadap Bank Nagari," katanya.
Tidak hanya Nurdi, banyak nasabah lain yang juga merasa khawatir dan berharap pihak bank dapat meningkatkan sistem keamanannya.
Mereka juga mendesak pihak bank untuk memberikan edukasi lebih kepada nasabah tentang cara menghindari penipuan digital yang semakin canggih.
Bank Nagari diharapkan segera mengambil langkah-langkah tegas dan konkret untuk meningkatkan sistem keamanan dan mencegah pembobolan rekening di masa depan. (AB)