Kondisi jalan di Nagari APT Kampuang Gunung Pauh, Ampiang Parak Timur, Pesisir Selatan. |
Pesisir Selatan, Rakyatterkini.com - Kondisi jalan di Kampuang Tanjung Gadang, yang menghubungkan Sungai Tawa dan Simpang Gunung Pauh di Nagari Amping Parak Timur, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan, mengalami kerusakan parah selama puluhan tahun.
Jalan tersebut kini dipenuhi batu-batu tajam dan kerikil, serta berlobang, membuatnya sangat sulit dilalui. Sayangnya, hingga saat ini, perhatian dari Pemerintah Kabupaten masih minim.
Pada tahun 2022/2023, anggota DPRD Kabupaten Dapil 3, Asril Datuak Putiah dari Partai Nasdem, bersama Zerfi Deson dari Golkar Provinsi, berusaha memperbaiki jalan ini dengan dana pokok pikiran (Pokir) sebesar Rp400 juta.
Namun, upaya tersebut gagal karena Pemkab berjanji akan melakukan pengaspalan jalan secepat mungkin, tetapi janji tersebut belum terpenuhi hingga sekarang, terang Datuak Putiah.
Kerusakan jalan ini membentang sekitar 3 kilometer, mulai dari masuknya Nagari APT hingga arah Tiga Kampung di nagari tersebut. Jalan ini sudah rusak selama puluhan tahun tanpa adanya perbaikan dari Pemerintah Kabupaten.
Warga setempat mengeluhkan kondisi ini, terutama karena anak-anak sering terpeleset dan jatuh saat melintasi jalan yang licin dan becek pada musim hujan.
Jalan yang panjangnya sekitar 2-3 kilometer ini hanya beralaskan tanah dan batu-batu tajam, dari Simpang Sungai Tawa sampai Kampung Tanjung Gadang di Nagari Ampiang Parak Timur.
Warga mengalami kesulitan saat melintasi jalan ini, terutama saat panen sawit, padi, dan karet. "Melintasi jalan ini sangat sulit," ujar salah satu warga.
Jalan ini merupakan akses penting bagi perekonomian warga, karena mereka harus mengangkut hasil pertanian dari Simpang Sungai Tawa sampai Simpang Gunung Pauh dan sekitarnya. "Jangan hanya datang saat kampanye saja," tambahnya.
Selain masalah jalan, jembatan gantung yang rusak akibat banjir bandang juga belum diperbaiki, sehingga masyarakat tidak dapat membawa hasil perkebunan mereka melintasi jembatan tersebut.
Saat ini, perbaikan jalan hanya dilakukan secara swadaya oleh warga, yang bergotong royong menimbun jalan tersebut. "Kami berharap Pemerintah Kabupaten turun langsung untuk melihat kondisi jalan ini," ungkap Isul (34), warga setempat.
"Tak perlu perbaikan dengan aspal yang mulus, aspal goreng saja sudah cukup. Masyarakat sudah bersyukur dan berterima kasih kepada pemerintah kabupaten," tambahnya. (baron)