Notification

×

Iklan

Gubernur Sumbar Desak Tindakan Cepat Atasi Kasus Asusila, Keterlibatan Tokoh dan Masyarakat Jadi Kunci

Jumat, 09 Agustus 2024 | 08:55 WIB Last Updated 2024-08-09T02:04:55Z

Gubernur Sumbar, Mahyeldi, pada seminar nasional.

Padang, Rakyatterkini.com - Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, memberikan tanggapan terkait meningkatnya kasus asusila di wilayahnya dalam beberapa minggu terakhir. 

Untuk menangani masalah ini, Mahyeldi telah meminta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk menyelenggarakan diskusi mendalam yang melibatkan semua unsur terkait. 

Tujuan utama dari diskusi ini adalah agar langkah-langkah preventif dapat segera diimplementasikan.

Mahyeldi mengungkapkan keprihatinannya atas kasus-kasus tersebut, yang dinilai telah mencoreng nama baik Sumbar. Sumbar, yang dikenal luas dengan falsafah "Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah," seharusnya tidak menghadapi masalah seperti ini.

"Insiden ini tidak seharusnya terjadi dan harus dihindari di masa depan," tegas Mahyeldi saat menjadi pembicara dalam Seminar Nasional dan Musyawarah Wilayah Himpunan Ilmuan dan Sarjana Syariah Indonesia (HISSI) Sumbar di Auditorium Gubernuran, Kamis (8/8/2024).

Mahyeldi juga mencatat diskusi serupa sebelumnya telah diadakan dan melibatkan berbagai pihak terkait di Sumbar. Beberapa rencana aksi untuk pencegahan telah disepakati, antara lain program Pekerja Sosial (Peksos) goes to school dan pesantren, edukasi tentang bagian tubuh sensitif yang tidak boleh disentuh, pelatihan bagi anak untuk melaporkan kekerasan, video kampanye anti-kekerasan pada anak, dan khutbah Jumat bertema "Stop Kekerasan pada Anak."

"Perlu adanya diskusi lebih sering dengan berbagai pemateri untuk mendapatkan hasil yang lebih terukur dan matang, sebagai dasar dalam pengambilan kebijakan," tambah Mahyeldi.

Gubernur Mahyeldi juga menekankan pentingnya kolaborasi dalam mengatasi masalah ini. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri; keterlibatan aktif dari tokoh agama, tokoh adat, dan masyarakat sangat diperlukan. 

Kearifan lokal Minangkabau, yang menekankan peran tali tigo sapilin (tokoh adat, tokoh agama, dan cerdik pandai), terbukti efektif dalam menyelesaikan masalah sosial dan perlu diperkuat kembali. (adpsb)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update